Saat ini mobil matik juga sudah mulai diminati oleh masyarakat tanah air dan bahkan sudah semakin populer dibandingkan dengan varian transmisi manual meskipun secara harga sedikit lebih mahal. Khususnya bagi konsumen di daerah perkotaan mobil matik memang sangat diperlukan sekali karena membuat berkendara terasa lebih nyaman apalagi ketika berada di jalan macet. Selain itu varian transmisi otomatis juga lebih lembut ketika digunakan walaupun untuk masalah responsif bisa dikatakan memang masih kalah dibandingkan dengan transmisi manual.
Kini beberapa mobil terbaru sudah menyematkan berbagai teknologi canggih di dalamnya sehingga kendaraan pun bisa semakin hemat bahan bakar, hanya saja teknologi tersebut akan terasa percuma apabila cara berkendara dari pemilik tidak dilakukan dengan benar. Selain itu banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa varian mobil matik lebih boros dibandingkan manual, padahal belum tentu konsumsi bahan bakar yang relatif lebih tinggi dari sebuah kendaraan ditentukan oleh sistem transmisi. Menurut salah seorang mekanik dari Ramanda Motor bernama Mahdi mengatakan mobil matik menjadi boros diakibatkan cara pengemudi yang selalu melakukan kick down untuk berakselerasi.
Padahal sebenarnya mobil matik bisa saja menjadi lebih hemat dibandingkan dengan manual ketika pengendara meletakkan posisi transmisi di bagian D karena secara otomatis kendaraan pun akan bergerak dengan sendirinya tanpa harus menginjak pedal gas. Sedangkan untuk transmisi manual harus selalu menginjak pedal gas supaya mobil bisa tetap melaju dan hal tersebut membuat bahan bakar yang keluar lebih banyak akibat tekanan pedal gas lebih tinggi. Jadi mobil transmisi manual pun sebenarnya lebih boros bahan bakar dibandingkan dengan mobil transmisi otomatis.
Namun agar kendaraan matik bisa lebih hemat bahan bakar sebaiknya pengendara jangan terlalu berlebihan ketika melakukan kick down, untuk itu injak pedal gas secara perlahan yang bertujuan untuk mengatur suplai bahan bakar menuju ruang pembakaran tidak berjalan secara berlebihan. Sedangkan jika berada di jalur menanjak atau suatu jalan yang mengharuskan mobil mengeluarkan tenaga lebih besar sebaiknya pindahkan transmisi ke posisi 1. Selain itu jika mobil sudah dilengkapi dengan fitur eco drive disarankan untuk selalu mengaktifkannya karena teknologi ini memang sengaja dirancang untuk membantu pengemudi dalam meminimalisir pengeluaran bahan bakar.
Sayangnya ada beberapa kebiasaan buruk dari pemilik dalam menggunakan mobil transmisi otomatis, sebagai contoh adalah ketika berhenti di lampu merah atau sedang terjebak di tempat kemacetan banyak pengemudi yang meletakkan transmisi ke posisi D (Drive) sehingga mobil pun tetap akan melaju dan pemilik justru lebih memilih untuk menginjak rem dari pada harus memindahkan gigi ke posisi N (Netral). Tidak hanya itu saja terkadang ada juga pengemudi justru menempatkan posisi ke mode P (Parking) yang sebenarnya tidak diperbolehkan ketika berada di tempat macet dalam waktu lama.
Padahal sistem gearbox pada sebuah mobil matik akan berhubungan secara langsung dengan mesin sehingga pada saat posisi mobil dian namun berada di mode P maka kinerja mesin secara otomatis membebani gearbox tersebut karena seharusnya posisi P hanya berlaku ketika mobil dalam keadaan mesin sudah mati saja. Untuk itu disarankan bagi pemilik mobil agar selalu mematuhi peraturan dalam berkendara karena selain mencegah kecelakaan juga membuat usia dari gear box maupun mesin menjadi lebih tahan lama.