VCB Vacuum Circuit Breaker Bekerja, Sudah Tahu?

VCB Vacuum Circuit Breaker Bekerja, Sudah Tahu?

Pemutus sirkuit adalah perangkat yang mengganggu sirkuit listrik untuk mencegah arus listrik yang tidak beralasan, yang disebabkan oleh korsleting, biasanya akibat dari kelebihan beban. Fungsionalitas dasarnya adalah untuk mengganggu aliran arus setelah kesalahan terdeteksi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemutus sirkuit, baca artikel ini Jenis Pemutus Sirkit dan Pentingnya . Sebuah pemutus sirkuit vakum adalah sejenis pemutus sirkuit di mana pencabutan busur terjadi dalam medium vakum. Pengoperasian pengaktifan dan penutupan kontak pembawa arus dan interupsi busur yang saling berkaitan berlangsung di ruang hampa udara dalam pemutus yang disebut interrupter vakum.

Pemutus Sirkuit Vakum

Teknologi Vacuum interrupter pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960. Namun, teknologi ini berkembang. Dengan berjalannya waktu, ukuran interrupter vakum telah berkurang dari ukuran awal 1960-an karena perkembangan teknis yang berbeda di bidang teknik ini.

Konstruksi Pemutus Sirkuit Vakum

Pemutus sirkuit vakum terdiri dari suatu ruang busur baja di dalam isolator keramik yang disusun secara simetris. Tekanan di dalam interrupter vakum dipertahankan di bawah 10 ^ -4 torr. Bahan yang digunakan untuk membawa kontak saat ini memainkan peran penting dalam kinerja pemutus sirkuit vakum.Paduan seperti, Tembaga-bismuth atau tembaga-krom adalah bahan yang ideal untuk membuat kontak VCB.

Dari gambar yang ditunjukkan di atas, pemutus sirkuit Vacuum terdiri dari kontak tetap, kontak bergerak dan interrupter vakum. Kontak bergerak terhubung ke mekanisme kontrol oleh stainless steel di bawah ini. Perisai busur didukung o selubung insulasi sehingga menutupi pada perisai ini dan dicegah dari kondensasi pada selubung insulasi. Kemungkinan kebocoran dihilangkan karena penyegelan permanen ruang vakum untuk itu bejana kaca atau bejana keramik digunakan sebagai badan insulasi luar.

Cara Kerja dari Pemutus Sirkuit Vakum

Pandangan bagian dari pemutus sirkuit vakum ditunjukkan pada gambar di bawah ini ketika kontak dipisahkan karena beberapa kondisi abnormal, busur dipukul antara kontak, busur dihasilkan karena ionisasi ion logam dan sangat tergantung pada bahan kontak.

Gangguan busur pada interupsi vakum berbeda dari jenis pemutus sirkuit lainnya . Pemisahan kontak menyebabkan pelepasan uap yang diisi di ruang kontak. Ini terdiri dari ion positif yang dibebaskan dari bahan kontak. Kepadatan uap tergantung pada arus di busur. Ketika arus menurun, laju pelepasan uap menurun dan setelah nol saat ini, medium mendapatkan kembali kekuatan dielektriknya jika kerapatan uap berkurang.

Ketika arus yang akan terganggu sangat kecil dalam ruang hampa, busur memiliki beberapa jalur paralel. Arus total dibagi menjadi banyak busur paralel yang saling tolak dan menyebar ke permukaan kontak. Ini disebut busur terdifusi yang dapat terganggu dengan mudah.

Pada nilai-nilai tinggi saat ini, busur terkonsentrasi di wilayah kecil. Ini menyebabkan penguapan cepat dari permukaan kontak.Gangguan busur dimungkinkan jika busur tetap dalam keadaan terdifusi. Jika dengan cepat dihapus dari permukaan kontak, busur akan kembali menyerang.

Kepunahan Arc di vakum sangat dipengaruhi oleh material dan bentuk kontak dan teknik mempertimbangkan uap logam. Jalur busur terus bergerak sehingga suhu pada satu titik pun tidak akan tinggi.

Setelah gangguan busur akhir, ada dengan cepat membangun kekuatan dielektrik yang aneh dari pemutus vakum. Mereka cocok untuk beralih kapasitor karena akan memberikan kinerja bebas ulang. Arus kecil terganggu sebelum nol arus alami, yang dapat menyebabkan pemotongan yang levelnya bergantung pada bahan kontak.

Sumber : prifatedukasi

Keuntungan Dari VCB

Vakum menawarkan kekuatan isolasi yang paling tinggi. Jadi itu memiliki sifat pendinginan busur superior yang lebih unggul daripada medium lainnya.

1. Pemutus sirkuit vakum memiliki umur yang panjang.

2. Tidak seperti Oil Circuit Breaker (OCB) atau semburan air Circuit Breaker (ABCB), ledakan VCB dihindari. Ini meningkatkan keselamatan personel operasi.

3. Tidak ada bahaya kebakaran

4. CB vakum cepat beroperasi sehingga ideal untuk membersihkan kesalahan. VCB cocok untuk operasi berulang.

5. Pemutus sirkuit vakum hampir bebas perawatan.

6. Tidak ada gas buang ke atmosfer dan bersuara operasi.

Kekurangan VCB

1. Kerugian utama VCB adalah tidak ekonomis pada tegangan melebihi 38 kVolts.

2. Biaya pemutus menjadi berlebihan pada tegangan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pada tegangan tinggi (di atas 38 kV) lebih dari dua nomor pemutus sirkuit harus dihubungkan secara seri.

3. Selain itu, produksi VCBs tidak ekonomis jika diproduksi dalam jumlah kecil.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Kelebihan MCB Dibanding Fuse! Sudah Tau?

Kelebihan MCB Dibanding Fuse! Sudah Tau?

Miniature Circuit Breaker (MCB) adalah saklar listrik yang berkerja otomatis yang untuk melindungi peralatan listrik dan manusia dari sengatan listrik dan fault.

Dalam keadaan normal, arus mengalir sesuai dengan nominalnya. Jika terjadi fault pada saluran listrik, arus melebihi limitnya. Hal ini dapat meningkatkan arus listrik dan menyebabkan kerusakan permanen pada peralatan listrik.

Untuk menyelamatkan peralatan dan manusia dari kebakaran dan kerusakan, arus yang besar ini harus diinterupsi secepat mungkin. Dalam keadaan inilah MCB diperlukan. MCB berfungsi untuk mendeteksi arus berlebih dan secara cepat memutuskan rangkaian. Secara kasat mata dapat terlihat bahwa knob dari MCB turun. Sebelumnya, fungsi ini dilaksanakan oleh fuse. Saat sekarang ini, MCB lebih umum digunakan pada tegangan rendah dibandingkan dengan fuse.

Image result for Kelebihan MCB Dibanding Fuse

MCB memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Fuse:

1. MCB lebih sensitif terhadap arus dibandingkan dengan fuse. MCB mendeteksi semua arus abnormal dan memutuskan fault.

2. Dengan menggunakan MCB, maka zona fault dari rangkaian listrik dengan mudah dapat diidentifikasi. Rangkaian yang fault berada pada posisi OFF. Dipihak lain, jika menggunakan fuse kabel dari fuse harus dicek dan dibuka untuk mengetahui zona fault.

3. Dengan menggunakan MCB, lebih mudah untuk menyambungkan kembali dengan suplai. Kita hanya cukup menaikkan knob saja pada posisi ON. Akan tetapi jika menggunakan fuse, seluruh fuse harus diganti.

4. MCB menyediakan interface yang lebih baik dengan menggunakan knob MCB. Jika menggunakan fuse maka keseluruhan fuse harus diperhatikan.

5. Handling MC secara kelistrikan lebih mudah dibandingkan fuse.

6. MCB dapa dipakai ulang karenanya perawatannya mudah dan rendah biaya penggantian. Sementara fuse harus diganti setiap kali fault.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Panas Berlebih Pada Rangkaian Listrik Yang Harus Di Waspadai!

Panas Berlebih Pada Rangkaian Listrik Yang Harus Di Waspadai!

Sepanjang tahun 2015, di Jakarta telah terjadi 685 kasus kebakaran. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena kompor, listrik, rokok, dll. Namun, dari sejumlah kasus kebakaran tersebut, paling banyak disebabkan oleh listrik. salah satu penyebab kebakaran di Jakarta tahun 2015 Kompor : 37 Kasus, Listrik : 376 Kasus, Rokok : 13 Kasus dan Lain – Lain : 259 Kasus. Dari 685 kasus kebakaran di Jakarta, lebih dari 50 persen diakibatkan oleh listrik.

Jika kita menyimak berita di koran, media online, atau televisi, hubungan pendek listrik atau korsleting selalu dianggap sebagai kambing hitam penyebab kebakaran. Padahal jika diselidiki lebih lanjut, panas berlebih pada rangkaian listriklah yang lebih berpotensi menjadi penyebab kebakaran. Mengapa?

Ketika terjadi panas berlebih pada rangkaian listrik, sekring atau MCB (Miniature Circuit Breaker) tidak akan putus/ trip. Akibatnya, arus listrik akan tetap mengalir pada rangkaian, sehingga panas terus terakumulasi serta suhu pun semakin tinggi. Sedangkan ketika terjadi korsleting, sekring atau MCB akan putus/ trip karena ada arus berlebih pada rangkaian, sehingga akumulasi panas bisa dihentikan.

Penyebab panas berlebih dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya beban berlebih pada rangkaian listrik, kualitas perlengkapan listrik (kabel, steker, stop kontak, dll.) yang buruk, High Resistance Connection (HRC), dan lain-lain.

1. Kabel Listrik

Image result for kabel listrik

Pemakaian kabel listrik yang tidak sesuai dengan peruntukannya bisa menimbulkan panas berlebih yang dapat memicu kebakaran. Misalnya, kabel yang memiliki KHA (Kemampuan Hantar Arus) yang kecil digunakan untuk mengoperasikan peralatan listrik yang membutuhkan daya listrik besar. Tanda yang menunjukkan ada potensi/telah terjadi panas berlebih pada kabel listrik adalah :

A. Isolasi kabel terasa hangat ketika disentuh

B. Isolasi kabel meleleh

C. Sambungan kabel longgar dan timbul percikan api

2. Steker Dan Stop Kontak

Related image

Kondisi steker dan stop kontak yang mengalami panas berlebih secara terus-menerus juga dapat mengakibatkan kebakaran. Sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada Anda, sebaiknya cek kembali steker dan stop kontak di rumah dengan melihat tanda yang menunjukkan bahwa ada potensi/telah terjadi panas berlebih pada steker atau stop kontak, seperti :

A. Steker terasa longgar ketika dicolokkan ke stop kontak

B. Terdengar bunyi crrrtt… crrrtt… dan ada percikan api ketika steker dicolokkan ke stop kontak

C. Steker dan stop kontak terasa panas

D. Bagian plastik steker dan stop kontak meleleh atau bahkan gosong

3. Sakelar Dan Fitting Lampu

Image result for Saklar Dan Fitting Lampu

Anda pasti pernah menemukan sakelar yang tidak berfungsi secara optimal. Kemungkinan besar, sakelar tersebut telah berkarat,menjadi sarang serangga, atau masalah lain sehingga mekanisme kerjanya terganggu. Segera perbaiki atau ganti sakelar atau fitting lampu Anda jika mengalami masalah berikut :

A. Lampu cepat rusak sehingga harus sering diganti

B. Lampu terlihat redup dan sering berkedip-kedip ketika dinyalakan

C. Sakelar harus ditekan berkali-kali untuk menyalakan lampu

Jika Anda pernah menemukan gejala panas berlebih pada rangkaian listrik di rumah atau pun di kantor, segera perbaiki atau ganti perlengkapan listrik tersebut, agar terhindar dari risiko kebakaran. Apakah Anda pernah menemukan gejala panas berlebih pada perlengkapan listrik Anda?

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker), Pahamilah!

Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker), Pahamilah!

MCB (Miniature Circuit Breaker) atau umumnya disebut dengan Breaker merupakan salah satu perangkat penting dalam instalasi listrik. MCB yang digunakan sebagai pelindung rangkaian listrik ini umumnya digunakan sebagai pengaman mesin di pabrik maupun sebagai pembatas arus di rumah dan gedung.

Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker) Pada umumnya, Batas Arus dan karakteristik kurva sebuah MCB telah tercetak di permukaan MCB itu sendiri. Cara membacanya pun mudah. Berikut ini beberapa tulisan atau kode penting yang tercetak di MCB itu sendiri dan perlu kita ketahui.

Related image

1. Model Number (Nomor Model)

Untuk mempermudah komunikasi antara produsen dan konsumen, setiap MCB dilengkapi dengan nomor modelnya. Setiap produsen memiliki penomoran masing-masing. Jika ada keluhan, kita dapat menyebutkan nomor modelnya sehingga produsen ataupun penjual dapat dengan mudah mengetahui jenis dan nilai MCB yang bersangkutan.

2. Batas Arus dan nilai kurva MCB

Seperti gambar contoh diatas, terdapat tulisan C16. C menandakan karakteristik kurvanya yang terdiri dari 3 tipe umum yaitu B, C dan D. Tipe B akan trip apabila terjadi kelebihan arus sebesar 3 hingga 5 kali lipat. Tipe C akan trip apabila arus yang melewatinya lebih besar 5 hingga 10 kali. Sedangkan tipe D adalah 10 hingga 25 kali.

Pemilihan karakteristik kurva ini harus hati-hati, peralatan yang berbeda memerlukan jenis karakteristik yang berbeda pula. Contohnya seperti peralatan-peralatan listrik yang memiliki beban resistif (Heater dan Lampu Penerangan) harus menggunakan MCB tipe B, Peralatan listrik yang memiliki beban induktif seperti Pompa dan Motor harus menggunakan MCB tipe C sedangkan peralatan listrik yang memiliki beban induktif dan kapasitif yang sangat tinggi harus menggunakan MCB tipe D.

Bagian Angka di belakang karakteristik kurva adalah batas Arus listrik dalam satuan Ampere. Contoh diatas menunjukan angka 16 yang artinya adalah 16 Ampere.

3. Tegangan Operasional

Nilai Tegangan Operasional adalah dalam satuan Volt. Tulisan ini menyatakan nilai Tegangan yang dapat digunakan. Listrik 3 fase biasanya menggunakan MCB 400V atau 415V sedangkan fase tunggal adalah 230V atau 240V. Pilihlah nilai tegangan operasional sesuai dengan aplikasinya. Ada MCB yang dapat diaplikasikan untuk listrik fase tunggal dan listrik 3 fase. Ada juga yang hanya salah satunya.

4. Kapasitas Breaking MCB

Yang dimaksud dengan Kapasitas Breaking MCB (MCB Breaking Capacity) adalah kemampuan kerja atau daya tahan MCB. Jika MCB-nya tertulis 6000, ini berarti MCB yang bersangkutan masih baik hingga maksimal 6000A dan akan rusak jika arus yang mengalirinya melebih 6000A.

5. Kelas Energi

Kelas Energi atau Energy Class adalah spesifikasi MCB yang menyatakan karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB. Kelas Energi pada MCB diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Kelas 3 adalah yang terbaik karena memungkinkan energi yang melaluinya sebesar 1,5L joule/detik.

6. Indikator Status

Indikator Status terdiri dua yaitu ON dan OFF. Jangan beli MCB yang tidak memiliki indikator status yang jelas karena akan menyebabkan kebingungan sehingga mengakibatkan kerusakan yang serius atau berpotensi membahayakan.

7. Simbol Operasi MCB

Simbol Operasi MCB ini menunjukan jumlah Pole MCB, jika terdapat dua simbol berarti MCB yang bersangkutan adalah MCB dua pole.

Sumber : Teknik Elektonika

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
8 Aplikasi Circuit Breaker pada Industri! Sudah Tau?!

8 Aplikasi Circuit Breaker pada Industri! Sudah Tau?!

Circuit Breaker sebagaimana kita tahu fungsinya adalah untuk pemutus listrik otomatis apabila suatu instalasi listrik mengalami gangguan seperti beban lebih, hubung singkat (short), percikan api (ignition) dan lain lain. Oleh karena itu dengan berbagai macam gangguan dan cara cara pemutusan dan jenis arus yang diamankan, maka terdapat 8 jenis alat Circuit Breaker yang biasa digunakan.

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

MCB menggunakan thermis dan Relay yang bekerja dengan menggunakan 2 buah logam yang digabungkan, dan pengaman relay menggunakan elektromagnetik yang dapat menarik angker dari besi Lunak. Cara kerja dari MCB hamper sama dengan TOR (Thermal Overload Relay). Arus yang dapat diamankan berkisar dair 2 A sampai 64 A.

2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

Cara kerja dari MCCB sama denga MCB, namun perbedaannya adalah dapat memutus arus sesuai batas beban yang diinginkan. Arus yang dapat diamankan juga lebih tinggi yaitu 100 A sampai 400 A.

3. (Eeath Leakage Circuit Breaker)

ELCB adalah alat untuk mengamankan ketika terjadi kebocoran arus listrik tegangan sentuh yang tidak seharusnya contohnya manusia yang tersengat listrik. Cara kerja dari ELCB adalah ketika ELCB akan menyentuh tanah atau kabel ground maka sebelum hal tersebut terjadi, ELCB akan memutus arus. Sensitivitas ELCB adalah sekitar 30 mA, dimana ELCB akan trip otomatis ketika melebihi 30 mA.

4. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB digunakan untuk memadamkan busur api berupa udara yang timbul akibat proses switching atau hubung singkat. Batas maksimal arusnya sekitar 800 A sampai 4000 A yang dilengkapi dengan relay solid state.

5. OCB (Oil Circuit Breaker)

OCB berguna untuk mengamankan ketika terjadi gangguan dengan mengunakan minyak. Cara kerjanya adalah minyak pada OCB akan berubah menjadi uap minyak ketika busur api dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak tersebut dan OSB akan langsung memutus tegangan listrik tersebut. Tipe Circuit breaker ini berkisar antara 8000 MVA di 245 KV.

6. VCB ( Vacuum Circuit Breaker)

VCB kegunaannya hamper mirip dengan OCB yaitu pada industry atau sistem tegangan listrik yang tinggi. Perbedaan dari OCB dan ACB adalah pada VCB terdapat ruang hampa untuk mengamankan dari busur api sehingga pada saat terbuka dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi.

7. NFB ( No Fuse Circuit Breaker)

NFB bekerja apabila arus yang mengalir pada NFB melebihi dari Arus Nomina pada NFB, maka NFB akan memutuskan arus-nya. Arus yang dapat diamankan adalah 250 A.

8. SF6CB ( Sulfur Circuit Breaker)

Pada SF6CB digunakan gas Sulfur Hexafluoride untuk pengamanan sistem Circuit Breakernya. Gas tersebut merupakan gas yang berat dan mempunyai sifat dielektrik dan dapat memadamkan busur api yang baik. Cara kerjanya adalah gas yang terdapat pada SF6CB akan ditiupkan pada rangkaian sepanjang busur api ketika terjadi gangguan, yang kemudian gas tersebut akan mengambil panas dari busur api sehingga padam.

Sumber : klikmro

Itulah beberapa macam Circuit Breaker dan aplikasinya. Terdapat banyak jenis dari Circuit Breaker dan juga kegunaannya yang berbeda. Perbedaan dari satu Circuit Breaker dengan yang lainnya adalah pada maksimal arus yang dapat diamankan dan juga media pengamanannya.

Kami anugerah jaya bearing distributor Circuit Breaker, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Cegah Kebakaran dengan 7 Tips Fungsi Circuit Breaker Yang Harus Kalian Terapkan!

Cegah Kebakaran dengan 7 Tips Fungsi Circuit Breaker Yang Harus Kalian Terapkan!

Cegah Kebakaran dengan 7 Tips Memaksimalkan Fungsi Circuit Breaker

Ketika suatu Circuit Breaker bekerja tidak optimal maka bisa saja terjadi pemutusan rangkaian listrik yang tidak seharusnya terjadi. Bahkan Circuit Breaker yang kondisinya buruk bisa saja tidak memutus arus listrik ketika dibutuhkan sehingga menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, berikut adalah 7 tips untuk Circuit Breaker agar tidak terjadi Kebakaran.

Image result for circuit breaker terbakar

1. Diperlukan pemecahan dari Master Circuit Breaker ke Mini Circuit Breaker. Hal ini dilakukan agar Mini Circuit Breaker dapat menangani kelebihan arus pada rangkaian listrik tertentu, sehingga tidak mengganggu rangkaian yang lainnya.

2. Nilai arus maksimal dari Mini Circuit Breaker haruslah lebih kecil dibanding Master Circuit Breaker. Sudah jelas mengapa nilai arus maksimal mini circuit breaker haruslah kecil, karena ketika nilainya sama dengan master circuit breaker, maka ketika terdapat dua atau lebih mini circuit breaker, arus yang keluar akan langsung diputus oleh Master circuit breaker, dan bisa terjadi kebakaran, karena master terlambat dalam memutus mini circuit breaker

3. Gunakan ELCB atau RCCB (Residual Current Circuit Breaker). ELCB atau RCCB befungsi untuk melindungi manusia dari sengatan listrik dan bahaya kebakaran, berdasarkan fungsinya, ELCB dan RCCB berbeda dengan MCB atau yang lainnya, karena mengamankan manusia dari sengatan listrik.

4. Gunakan jenis dan ukuran kabel yang sesuai untuk peruntukan dan kapasitas hantar arusnya. Ketika kabel yang digunakan memiliki daya yang lemah namun digunakan untuk rangkaian listrik dengan arus yang melebihi kabel tersebut, maka kabel tersebut akan memanas dan terjadi kebakaran.

5. Gunakan secondary disconnect. Main Disconnect digunakan untuk menghubungkan circuit breaker ke bus-nya, sedangkan Secondary Disconnect digunakan untuk membawa daya dari control circuit ke circuit breaker. Sehingga terdapat 2 pengaman ketika terjadi gangguan listrik

6. Ground Disconnect. Hal ini diperlukan agar ketika terjadi hubung singkat atau gangguan maka akan langsung terhubung ke ground dan dapat membuat alat pengaman Circuit Breaker bekerja secepat mungkin. Ground Disconnect dihubungkan dari frame ke ground bus pada MCCB. Sehingga memastikan bahwa frame dari MCCB terhubung ke ground ketika frame tersebut terdapat tegangan yang tidak diinginkan.

7. Lakukan maintenance secara berkala untuk Circuit Breaker. Maintenance yang biasa dilakukan untuk Circuit Breaker adalah melepaskan dan membersihkan bagian insulatornya dengan vacuum atau jika diperlukan menggunakan cairan pembersih. Pastikan bagian insulator bersih dan kering. Pastikan semua bagian kontak-nya bersih dan teratur dengan baik, sehingga tidak terjadi hubung singkat. Periksa bagian bagian operasinya, sebagai contoh apabila terdapat bagian yang longgar, rusak atau sudah lama terpakai.

Itulah 7 tips untuk Circuit Breaker agar tidak terjadi Kebakaran. Diharapkan, anda dapat meminimalisir terjadinya hubung singkat ataupun kebakaran pada rangkaian listrik yang ada. Hal yang sangat diperlukan untuk Circuit Breaker adalah maintenance secara berkala, sehingga tidak ada bagian yang rusak atau bagian yang longgar.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Fungsi Circuit Breaker Pada Panel Listrik! Sudah Tau?!

Fungsi Circuit Breaker Pada Panel Listrik! Sudah Tau?!

Panel merupakan susunan dari beberapa bidang yang menjadi satu kesatuan bentuk dan fungsi tertentu. Panel listrik atau Electrical Switchboard adalah tempat yang digunakan sebagai pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik. Panel listrik ini sendiri tersusun dari beberapa komponen listrik pada suatu papan control, sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

INSTALASI PANEL LISTRIK

Untuk mendapatkan instalasi listrik dilengkapi dengan panel listrik yang baik, dibutuhkan suatu perencanaan dalam cara membuat panel listrik yang tepat dan akurat. Hal ini dilakukan untuk kebutuhan daya listrik, mulai dari jenis dan ukuran kabel, besar kecilnya pengaman yang dibutuhkan, besaran hubungan pendek yang mungkin terjadi, serta penurunan tegangan, dan lain sebagainya. Di dalam panel listrik itu sendiri ada bagian atau komponen yang dinamakan MCB dan MCCB. Keduanya adalah perangkat yang berfungsi sebagai circuit breaker dalam panel listrik. Berikut adalah pengertian dua bagian dari panel listrik tersebut.

Related image

MCB LISTRIK
MCB adalah singkatan dari Mini Circuit Breaker berfungsi sebagai alat pengaman kelebihan arus. Cara kerja MCB adalah memproteksi arus lebih yang disebabkan oleh terjadinya beban dan arus yang lebih karena adanya hubungan pendek / korsleting. Prinsip kerjanya yaitu penggunaan electromagnet untuk melakukan pemutusan hubungan yang disebabkan oleh kelebihan beban dengan relai arus lebih. Bila electromagnet yang dihasilkan dari dua keping logam yang disatukan atau lebih dikenal dengan bimetal bekerja, maka akan memutus kontak yang terletak pada pemadam busur dan kemudian bekerja membuka saklar. MCB yang digunakan di rumah-rumah diutamakan untuk memproteksi instalasi dari hubungan arus pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedangkan MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter) disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang bekerja dengan seketika.

MCCB
MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Fungsi MCCB hampir sama dengan MCB yaitu sebagai pengaman kelebihan arus dengan prinsip pemutus sirkuit pada tegangan menengah. Jadi intinya, arus yang ditangani MCCB ini lebih besar dibanding MCB.

Dalam hal memilih jenis circuit breaker tersebut, hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
– Karakteristik sistem dimana circuit breaker tersebut dipasang.
– Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
– Aturan-aturan dan standar pengamanan / proteksi yang berlaku.

Dengan mengetahui beberapa hal yang dipertimbangkan dalam memilih circuit breaker tersebut, menjadikan kita mampu mengenali fungsinya bagi pengamanan instalasi listrik melalui panel listrik yang terpadu.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)!

Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)!

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.

MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short circuit).

Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.

Related image

Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.

1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan domestik.

2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.

3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan kapasitor.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) Dan Prinsip Kerjanya! Sudah Tau?

Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) Dan Prinsip Kerjanya! Sudah Tau?

MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan.  Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.

MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE) yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Prinsip kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)

Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan Knob atau tombol dari kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).

A. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik dengan Suhu Tinggi)

Cara Kerja MCB dengan Thermal Tripping

Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip).

B. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik secara Magnetik)

Cara Kerja MCB dengan Magnetic Tripping

Sumber : Teknik Elektronika

Ketika terjadi Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit) secara mendadak ataupun Kelebihan Beban yang sangat tinggi (Heavy Overload), Magnetic Trippping atau pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik akan diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun kelebihan beban berat, Medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik Latch (palang) sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini menggunakan dua mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal Tripping dan Magneting Tripping).

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Macam-Macan Dan Tipe Cirkuit Breaker!

Macam-Macan Dan Tipe Cirkuit Breaker!

Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal. Adapun macam dari Circuit Breaker yaitu:

Image result for circuit breaker adalah

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

3. ACB (Air Circuit Breaker)

4. OCB (Oil Circuit Breaker)

5. VCB (Vacuum Circuit Breaker)

6. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)

Setelah memberikan berbagai macam – macam cirkuit breaker saat nya untuk menjelaskan serta memberikan infomarsi lebih lanjut tentang Circuit Breake, Simak ulasan nya:

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker) 

    MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.

MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :

1.  Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya.

2.  Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.

3.  Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.

Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumpa- ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.

MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan un- tuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.

2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mem- punyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.

Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

3. ACB (Air Circuit Breaker) 

ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan.

4. OCB (Oil Circuit Breaker)

Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelem- bung uap minyak dan gas.

Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan bunga api.

5. VCB (Vacuum Circuit Breaker) 

Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk memutus- kan dan menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual.

6. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker) 

SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mem- punyai sifat dielektrik dan sifat mema- damkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.