5 Spare Parts Mobil yang Harus Diganti dalam Hitungan Kilometer!

5 Spare Parts Mobil yang Harus Diganti dalam Hitungan Kilometer!

Ada ribuan komponen yang disusun di dalam mobil dan memiliki fungsi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Diantara banyaknya komponen tersebut, ada yang harus diganti secara periodik sesuai dengan ketahanan dan batas pemakaiannya.

Komponen atau suku cadang yang harus diganti secara periodik itu memiliki siklus tertentu yang diukur berdasarkan jarak dan waktu. Komponen itulah yang sering disebut dengan komponen fast moving karena memiliki ritme penggantian yang cepat. Jenis komponen fast moving cukup beragam dengan jarak penggantian yang berbeda-beda. Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya di bawah ini yang mungkin dapat membantu Anda ketika ingin mengganti komponen fast moving.

Image result for spare part mobil

Bagi Anda yang membeli mobil bekas, komponen tersebut biasanya tidak diketahui pemakaiannya. Untuk itu,ada yang perlu di perhatikan tentang spare part kendaraan anda, diantaranya:

1. Kampas Rem

Kampas rem yang sudah tipis atau habis dapat terdeteksi ketika Anda menginjak pedal rem. Saat melakukan pengereman, pijakan pedal rem akan terasa lebih dalam dari biasanya jika kampas rem sudah mulai termakan.

Atau dengan melihat ketinggian minyak rem pada reservoir. Apabila volume minyak rem di bawah garis normal, ada baiknya Anda mengecek kondisi kampas rem Anda, karena kampas rem yang tipis dapat menyebabkan kurangnya minyak rem yang berada di reservoir.

Untuk itu, rata-rata kampas rem mobil harus diganti jika ketebalannya sudah mencapai 2 milimeter. Namun, untuk menjaga keamanan berkendara, ada baiknya ganti kampas rem mobil setiap 10 ribu kilometer, atau saat melakukan servis berkala.

2. Kampas Koplng

Komponen fast moving selain kampas rem adalah kampas kopling. Kopling yang sudah berat akan mengganggu performa dan akselerasi mobil Anda. Sebaiknya, cek kondisi pelat kopling sebelum beraktivitas.

Tanda-tanda lainnya dari pelat kopling yang sudah harus diganti antara lain pedal kopling lebih tinggi, susah memindahkan gigi, kopling selip, dan akan tercium bau karet terbakar.

Pada kondisi dan pemakaian normal, kampas kopling bisa habis pada kisaran jarak tempuh 20 ribu kilometer. Biasanya, saat mobil sudah melewati angka tersebut, tanda-tanda kopling habis sudah mulai terasa.

3. Busi

Busi yang soak dapat membuat mobil Anda sulit untuk di-starter. Jadi, lakukan pengecekan busi secara rutin untuk memastikan bahwa busi mobil Anda dalam keadaan baik. Jika pengapian pada busi sudah mengecil, segera ganti busi mobil Anda menggunakan kunci busi.

Umumnya, penggantian busi disarankan setiap 20 ribu kilometer, karena pada interval pemakaian sampai dengan jarak itu akan ada kerak karbon yang menempel pada celah busi. Apabila sudah berkerak, jangan memaksa untuk membersihkan busi dengan sikat kawat karena dapat membuat busi tidak bekerja secara maksimal seperti sebelumnya.

Mengganti busi mobil juga harus sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrikan. Jika tidak, resikonya adalah akan terjadi kerusakan pada ECU karena resistensi busi yang tidak cocok.

4. Filter udara

Lalu, filter udara juga perlu diganti secara berkala. Filter udara berguna untuk menyaring udara kotor agar tidak masuk ke dalam sistem injeksi. Apabila filter udara kotor, bisa berpengaruh terhadap performa mesin dan konsumsi bahan bakar.

Untuk itu, perlu adanya penggantian filter udara setiap 40 ribu kilometer. Namun, ada juga beberapa mobil yang membutuhkan penggantian filter udara lebih cepat dari jarak tersebut karena faktor eksternal atau lingkungan.

5. Filter oli

Komponen fast moving terakhir adalah filter oli, yang harus diganti secara berkala. Tetapi, ada kabar yang menyebutkan bahwa waktu ideal mengganti filter oli yaitu bersamaan dengan mengganti oli. Apakah hal ini baik untuk dilakukan?

Jika dilihat dari kebutuhan, mengganti filter oli setiap mengganti oli tidak ada salahnya, walaupun jarak penggantian yang disarankan adalah setiap 10 ribu kilometer. Mengganti filter bersamaan dengan penggantian oli membuat penyaringan lebih bersih dan oli yang dikonsumsi mesin juga lebih berkualitas.

Jarak penggantian komponen-komponen fast moving di atas bukanlah patokan yang baku. Bisa saja mobil Anda membutuhkan penggantian komponen fast moving yang lebih cepat karena faktor eksternal, seperti pemakaian yang tidak biasanya, kerusakan karena kecelakaan, terkena benda keras, dan lain-lain.

Berbagai Permasalahan Koping Dan Sebab-Nya! Simak Penjelasan-Nya!

Berbagai Permasalahan Koping Dan Sebab-Nya! Simak Penjelasan-Nya!

Kerusakan pada sistem kopling tidak melulu disebabkan faktor usia kopling. Cara pemakaian dan faktor eksternal juga mempengaruhi timbulnya gejala kopling yang rusak. Faktor eksternal disini contohnya ketika kopling terrendam air, atau saat terjadi kesalahan pengisian fluida penggerak kopling. Pertanyaannya, seperti apa gejala kerusakan kopling dan bagaimana cara mengatasinya?

1. Kopling sulit masuk gigi

Permasalahan yang umum ditemui pada mobil adalah saat sulit masuk gigi. Walau gejala ini terasa pada sistem transmisi yang sulit saat memindahkan gigi perseneling, namun kebanyakan hal ini menunjukan gejala awal kerusakan sistem kopling. Saat mengalami hal demikian, kita jangan langsung menyimpulkan kerusakan pada sistem transmisi. Memang gejala sulit masuk gigi dapat menunjukan berbagai kerusakan. Tapi umumnya saat masalah ini terjadi, kopling hanya perlu di step.

Dengan kata lain, masalah ini timbul karena kopling belum terbebas sempurna saat pedal kopling diinjak. Sehingga untuk mengatasi kopling susah masuk gigi, kita hanya perlu melakukan penyetelan celah kopling. Tapi pada sistem kopling hidrolik, biasanya masalah ini terjadi akibat adanya udara didalam sistem hidrolik. Solusinya, kita perlu melakukan bleeding atau pembuangan udara dari sistem hidrolik.

2. Timbul bau terbakar pada kopling

Untuk gejala kedua, timbul khususnya saat kita bepergian di area pegunungan yang memiliki jalanan naik turun. Bau ini biasanya hadir karena penggunaan setengah kopling. Hal ini bisa terjadi karena saat melakukan setengah kopling, pegas kopling tidak sepenuhnya mendorong kampas kopling. Sehingga kekuatan kopling lebih kecil.

Hal ini menyebabkan adanya selip antara flywheel dan kampas kopling. Bau sangit akan muncul saat gesekan tersebut semakin memanas. Gejala ini sebetulnya bukan sebuah masalah melainkan efek dari penggunaan kopling setengah. Tapi hal ini tentu akan mempercepat umur kampas kopling. Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk menghentikan kendaraan disaat bau sangit mulai tercium. Minimalkan penggunaan setengah kopling agar kampas lebih awet.

3. Kopling blong

Gejala kopling blong ditandai saat pedal rem terasa empuk dan ringan saat diinjak. Masalah ini bisa disebabkan karena masuk angin atau terdapat udara didalam sistem hidrolik, atau bisa saja terjadi kebocoran fluida sistem hidrolik. Untuk menangani hal ini kita perlu melakukan pengecekan di area sistem pengendali kopling.

Periksa apakah kondisi minyak rem memadai. Sistem hidrolik kopling, menggunakan cairan minyak rem. Sehingga jika terdapat kerusakan sistem hidrolik rem, akan berimbas pada sistem hidrolik kopling. Periksa kebocoran di beberapa titik antara lain, di ujung master silinder dan sepanjang selang. Kebocoran minyak ini ditandai dengan adanya resapan.

Jika masalah timbul seperti point pertama, kita cukup menambahkan cairan minyak rem dan melakukan proses bleeding. Tapi jika terjadi kebocoran, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Kebocoran ini bisa disebabkan fitting atau hubungan antar komponen yang kurang kencang, dan kebocoran yang disebabkan karena kerusakan komponen yang bersangkutan. Solusi terbaik adalah membawa mobil ke bengkel terdekat.

4. Loss Power

Saat mobil terasa kurang tenaga atau malah tidak ada tenaga, bisa saja bukan permasalahan pada mesin. Loss power bisa terjadi akibat transfer tenaga tidak maksimal dari mesin ke transmisi. Masalah ini timbul karena kampas kopling yang mulai habis atau pegas diafragma yang lemah. Umumnya saat kerusakan ini terjadi, terdapat beberapa gejala yang mengikutinya seperti mobil meraung saat digas tapi akselerasi lambat, terdapat bau terbakar dari area bawah mobil, ada bunyi kasar yang berasal dari mesin dan mobil tetap lambat walau RPM mesin tinggi Cara terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan penggantian kampas kopling. Penggantian ini bisa memakan waktu hingga seharian tergantung Jenis mobil dan ketersediaan barang.

5. Bunyi pada kopling

Bunyi – bunyi yang terjadi pada sistem kopling bisa disebabkan karena banyak hal. Antara lain adalah bunyi yang pertama timbul saat kopling diinjak dan bunyi itu hilang saat dilepas. Kemungkinan terbesar adalah adanya masalah pada release bearing. Untuk memperbaikinya, kita perlu menghubungi bengkel terdekat untuk melakukan penggantian.

Yang kedua bunyi kopling ketika mesin start, bunyi ini muncul ketika mesin menyala saat pedal kopling tidak diinjak. Permasalahan ini terjadi karena terdapat keolengan atau keausan pada pilot bearing. Untuk menghilangkan bunyi tersebut, kita harus melakukan pembongkaran sistem kopling untuk mengetahuinya.

Selanjutnya yaitu Kopling yang bergetar, getaran pada kopling bisa terasa ketika mobil akan berjalan. Getaran ini timbul karena kualitas kampas kopling yang kurang Bagus atau imitasi atau keadaan permukaan flywheel yang tidak rata. Hal ini sering terjadi selpas kita melakuan penggantian kampas kopling.

6. Pedal kopling terasa berat bahkan keras saat diinjak.

Terakhir, pedal kopling juga sering terasa berat bahkan keras ketika diinjak. Hal ini bisa diakibatkan karena pegas pengembali kopling bersifat keras. Sehingga saat ditekan akan menimbulkan perasaan berat. Namun ketika pedal keras saat diinjak, bisa diakibatkan adanya masalah pada sistem kopling. Contohnya, kampas kopling yang menempel pada flywheel. Kasus ini sering terjadi pada mobil yang sudah lama sekali tidak dipakai.

Untuk membebaskan kampas kopling, kita perlu melakukan paksaan dengan cara menghidupkan mesin sambil posis gigi dimasukan. Umumnya kampas kopling akan terbebas karena bersifat menyentak. Namun hal ini tentu memiliki resiko, bisa saja kampas terlepas dari pelat kopling. Sehingga hal itu akan menimbulkan masalah baru.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Ganti Kabel Kopling Mobil! Cermati Langkah-Nya!

Ganti Kabel Kopling Mobil! Cermati Langkah-Nya!

Kabel kopling terbuat dari inti baja kawat yang terbungkus dalam kulit karet yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mesin ke komponen kopling. Kabel kopling juga memastikan Anda bisa menginjak pedal kopling dan sistem transmisi bekerja secara halus. Sistem kerja kabel kopling bergerak ketika pedal kopling ditekan, kabel kopling menarik persambungan kopling untuk memberikan keamanan pada transmisi saat melakukan pergeseran. Kabel ini bekerja di bawah tekanan tinggi saat Anda menginjak pedal kopling dan rentan terhadap keausan dan kerusakan. Kabel kopling hanya terdapat pada kendaraan atau mobil dengan transmisi manual.

Image result for service kopling mobil

Perlu diketahui:

1. Kabel kopling yang rusak bisa menyebabkan kerusakan komponen transmisi yang lain.

2. Ketika kabel kopling mengeras saat diinjak, jangan mencoba menekan pedal kopling secara terus menerus. Tekanan ini akan menyebabkan kabel kopling terputus akibat tegangan tinggi yang dipaksakan pada kabel kopling.

3. Kerusakan kabel kopling biasanya sering terjadi ketika mobil sedang mengangkut barang-barang berat atau ketika mobil sedang berakselerasi.

4. Bentuk dari diafragma spring atau pegas matahari akan mengembung keluar ketika plat kopling menipis akibat keausan

5. Saat melakukan penggantian kabel kopling ada baiknya melakukan penggantian seal crankshaft belakang terutama ketika oli merembes

Kabel kopling pada umumnya mempunyai ketahanan yang cukup lama (2 – 4 tahun), tapi dengan pemakaian mobil yang sering, kabel kopling bisa aus. Alangkah baiknya jika komponen ini dicek pada saat mobil Anda sedang diservis berkala. Untuk menjaga kondisi kabel kopling, pastikan Anda melepas kopling secara keseluruhan setelah menginjak kopling, dan jangan lama-lama menginjak kopling.

Jika kabel kopling mobil Anda tidak berfungsi secara optimal, kopling mobil Anda bisa slip. Ketika mobil Anda sedang akselerasi setelah melepaskan pedal kopling, putaran mesin akan lebih tinggi, namun kecepatan mobil Anda tidak akan meningkat secara proporsional. Jika ini terus berlanjut, seluruh sistem kopling Anda bisa mengalami kerusakan. Kondisi kabel kopling harus diperhatikan dan dijaga dalam keadaan baik. Kerusakan kopling berarti tidak memungkinkan adanya perpindahan transmisi dari satu percepetan ke percepatan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan mobil tidak berfungsi pada keadaan-keadaan tertentu seperti perpindahan gigi saat tanjakan atau saat jalanan menurun.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Maintenance Dan Service Panel Circuit Breaker!

Maintenance Dan Service Panel Circuit Breaker!

Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual antara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON / OFF, Pengontrolan tromol (drum controller) Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Komponen dalam panel kontrol antara lain: Saklar magnet / Magnetic kontaktor, Pengaman motor, Time Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan OFF (Push button off), Lampu indikator, Konduktor / Kabel, Rel omega , Rel sirip, Terminal deret LEGRAND.

Image result for Maintenance Dan Service Panel Circuit Breaker

Panel listrik dibedakan menjadi dua, yaitu panel daya dan panel distribusi listrik.Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu induk step down kepanel-panel distribusinya. Panel distribusi listrik berguna untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya kebeban panel (konsumen) baik untuk istalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Panel daya dan distribusi listrik digunakan untuk memudahkan pembagian energi listik secara merata,pengamanan instalasi dan pemakaian,dan pemeriksaan dan perawatan panel listrik.

Komponen – Komponen Pada Panel

1.MCCB

MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, merupakan alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitusebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, makaMCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus bebanlebih. Pada jenis tertentu, pengaman ini mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

2. MCB

Singkatan  dari Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.MCB biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.

3. GFCI

GFCI singkatan dari  Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian. Istilah GFCI biasanya  ada yang menyebutnya  RCCB atau  ELCB

4. CT (Current Transformer)

CT merupakan  suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

5. Surge Arrest,

peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial

6. Grounding,

Grounding pada instalasi dan komponen panel  berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan.

Panel LVMDP atau MDP

Pada arus arus yang besar seperti di panel LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel)  atau MDP (Main Distribution Panel) disamping komponen diatas juga sering terpasang ACB atau OCB.

1. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur apiberupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udarapada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat prosesswitching maupun gangguan. Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah.

2. OCB (Oil Circuit Breaker)

Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busurapi yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak dan gas. Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan mediapemadam loncatan bunga api.

Jenis – Jenis Pemeliharaan Panel Listrik

1. Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memepertahankan unjuk kerja peralatan yang optimal sesuai umur teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan berpedoman kepada: Instructional manual dari pabrik, Standar-standar yang ada dan pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan waktu (Time BaseMaintenance).

2. Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part / bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.

3. Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

panel listrik yang bagus tentunya akan sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan listrik dengan aliran listrik yang maksimal, dengan maintenance dan service panel listrik yang berkala akan dapat membuat panel listrik berjalan dengan sempurna. Kami dari team alphanet memberikan jasa maintenance dan service panel listrik dengan merek apapun, team kami sangat berpengalaman dibidangnya dan telah diberikan pelatihan juga dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengerjakan maintenance dan service panel listrik

Macam – macam Alat pengaman arus listrik atau Circuit breaker!

Macam – macam Alat pengaman arus listrik atau Circuit breaker!

Alat pengaman arus listrik adalah alat yang digunakan untuk memutus secara otomatis apabila dalam suatu Instalasi listrik mengalami gangguan seperti Beban lebih, Hubung singkat (kosleting), percikan api, dan lain – lain. dengan berbagai cara pemutusan dan jenis aurs yang diamankan, juga berdasarkan kegunaan dan kebutuhan, Alat pengaman listrik otomatis ini terbagi menjadi 8 yaitu :

MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCCB ( Mold Case Circuit Breaker)

ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

ACB ( Air Circuit Breaker)

OCB (Oil Circuit Breaker)

VCB (Vacuum Circuit Breaker)

NCB (No Fuse Circuit Breaker)

SF6CB (Sulfur Circuit Beraker)

MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB adalah alat pengaman arus listrik dari beban lebih dan hubung singkat. Ada dua komponen penting pada MCB yaitu Thermis sebagai bahan pengaman dari beban lebih, dan Relay elektromagnetik sebagai pengaman dari hubung singkat

Pengaman thermis memiliki prinsif dan cara kerja yang hampir sama dengan Thermal Overload relay (TOR) yaitu dengan menggunakan 2 buah logam yang digabungkan (bimetal). Sedangkan pengaman menggunakan elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik angker dari besi lunak.

1. MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker)

Mold Case Circuit Breaker memiliki fungsi yang sama dengan MCB karena dapat mengamankan arus listrik dari beban lebih atau dari hubung singkat. Yang membedakan MCCB dan MCB adalah mempunyai kemampuan pemutusan arus dapat diatur sesuai dengan batas beban yang diinginkan. MCCB juga dikhususkan untuk rangkaian berbasisi 3 fasa seperti pada PHB dan sistem kontrol Motor listrik 3 fasa.

2. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

Eart Leakage Circuit Breaker adalah alat pengaman arus lsitrik bila terjadi kebocoran arus listrik atau tegangan pada sebuah rangkaian Instalasi listrik. Maksud dari kebocoran arus adalah arus yang keluar bukan pada beban yang diharuskan misalnya arus yang masuk pada Manusia (manusia yang tersengat Listrik).

Dengan kata lain, ELCB digunakan sebagai pengaman manusia dari tegangan sentuh dan arus lsitrik yang bocor.

Cara kerja kerja ELCB adalah sebagai berikut

Ketika kabel fasa mengalami kebocoran arus yang langsung terhubung dengan Tanah atau kabel ground maka sebelum terjadi hal yang membahayakan (segatan listrik) ELCB akan memutus arus tersebut

 3. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB merupakan alat pengaman listrik yang dapat mengamankan aliran listrik dengan pemadam busur api berupa udara (air dalam bahasa inggris)

Udara pada tekanan atsmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching ataupun gangguan seperti hubung singkat

4. OCB (Oil Circuit Bearker)

OCB adalah alat pengaman listrik (CB) yang berguna untuk pengaman dari percikan api yang timbul akibat gangguan. Oil Circuit Breaker (OCB) bekerja ketika ada busur api terjadi, maka minyak pada OCB berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung – gelembung uap minyak tersebut

5. VCB (vacuum Circuit Breaker)

VCB adalah pengaman listrik yang berfungsi sebagai pengaman busur api. Perbedan dari OCB dan ACB adalah pada VCB terdapat ruang hampa udara untuk mengamankan busur api, pada saat terbuka, sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi

6. SF6Cb (sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)

Sama halnya dengan ACB, OCB, dan VCB, SF6CB adalah pengaman arus listrik dari busur api yang membedakannya adalah pemutusan arus pada rangkaian dilakukan menggunakan gas sulfur Hexafluoride.

Gas tersebut merupakan gas yang berat dan mempunyai sipat dielektrik dan mempunyai sipat memadamkan busur api yang baik.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Masalah Yang Kerap Terjadi Pada Kopling Dan Cara Kerja Kopling!

Masalah Yang Kerap Terjadi Pada Kopling Dan Cara Kerja Kopling!

Sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.  Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.

Susunannya di dalam mobil adalah :

Cara Kerja Kopling :

Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneleng kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin diteruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.

Catatan : Dekrup di ikat dengan 6 (biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.

1. Ketika kaki tidak menginjak pedal kopling

Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan di atas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah – olah  Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10 rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.

2. Ketika kaki menginjak pedal kopling :

Ketika kaki montir mania  menginjak pedal kopling, maka drek lahar mendorong kuku atau tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox porseneleng. Pada saat ini perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan. Di dalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.

Masalah Kopling

1. Susah masuk gigi :

hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri-ciri atau gejala-gejala yang terjadi. Gejala-gejala yang mungkin terjadi antara lain adalah

2. Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun dihidupkan :

hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, shift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi di dalam gearbox. Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin dihidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan :

3. Kopling bergetar saat pertama mau jalan

90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.

4. Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang)

80% hal ini terjadi karena plat kopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau “sangit” ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau “legok” hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).

5. Terdengar suara2 dari transmisi :

ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antara lain
A. Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.

B. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.

C. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi di atas dapat di dengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing di dalam gearbox anda.

D. Bunyi mendesing pada gigi tertentu, hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Penyebab Terjadinya Vibrasi, Simak Penjelasan-Nya!

Penyebab Terjadinya Vibrasi, Simak Penjelasan-Nya!

Vibrasi atau getaran yang ditimbulkan oleh peralatan yang berputar semisal motor, pompa, fan dan sejenisnya akan memberikan petunjuk tentang kondisi dari peralatan tersebut, apakah berada dalam kondisi yang baik ataukah sebaliknya. Sehingga dengan adanya fenomena ini melalui peralatan yang disebut dengan vibrometer maka akan dapat diketahui detail penyebab terjadinya anomali getaran, tentunya setelah dilakukan analisa gelombang pada data yang telah ditangkap oleh vibrometer. Secara umum penyebab terjadinya anomali getaran pada sebuah peralatan yang berputar adalah sebagai berikut :

1. Unbalance atau imbalance

Unbalance adalah terjadinya pergeseran titik pusat massa dari titik pusat putarnya sehingga akan menimbulkan getaran yang tinggi. Besarnya amplitudo getaran sebanding dengan besarnya putaran (merupakan kuadrat dari putaranya).

2. Misalignment

Vibrasi yang disebabkan oleh penyambungan poros yang tidak simetris dan besarannya tergantung dari ketidaksimetrisan penyambunganya, semakin tidak simteris penyambungan poros pada sebuah peralatan maka menyebabkan vibrasi akan semakin tinggi. Gejala vibrasi yang diakibatkan oleh misalignment hampir sama dengan gejala unbalance akan tetapi dengan menggunakan vibrimeter yang memadai akan lebih mudah membedakan antara unbalance dan misalignment yaitu dari analisa sudut fasanya. Terdapat beberapa jenis misalignment seperti misalignment pada sambungan kopling, sabuk, rantai, roda gigi dan lain-lain.

3. Variasi beban

Beban besar (overload) pada mesin dapat menyebabkan vibrasi yang tinggi. Untuk melakukan analisa dari fenomena ini maka karakstristik pengoperasian mesin harus difahami, sehingga dalam mengukur getaran dasar (baseline vibration) sangat penting untuk memperhatikan variasi getaran terhadap beban, tekanan dan temperatur.

4. Clearance

Kelonggaran clearance (over clearance) mempunyai karakter penampilan vibrasi yang khusus yaitu ketika dilakukan analisa spectrum akan muncul pada 1 x rpm serta harmonic yang tinggi.

5. Resonansi

Instalasi suatu mesin biasanya terdiri dari rangka, pipa, duct, dan sebagainya, dimana komponen-komponen tersebut mempunyai frekuensi diri (natural frequency), yang didesain besarnya tidak boleh ada yang sama dengan putaran mesin. Jika salah satu atau beberapa komponen yang ada pada mesin itu mempunyai frekuensi diri yang sama besar dengan putaran mesin, maka vibrasi akan menjadi tinggi atau disebut dengan resonansi.

6. Mechanical looseness

Disebabkan oleh kerenggangan pada suatu mesin yang terjadi karena adanya kerenggangan baut, kerenggangan bearing, keretakan di pondasi, kerenggangan antara rotor dengan poros, dan sebagainya. Pada motor listrik dan generator, kerenggangan dapat terjadi pada rotor bar atau gulungan rotor maupun stator.

7. Kerusakan pada gigi

Masalah pada roda gigi adalah masalah yang sangat komplek, oleh karena itu untuk menganalisa permasalahn roda gigi diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang memadai. Namun biasanya kerusakan gigi dapat disebabkan oleh keausan, sentuhan antar gigi tidak smooth, bentuk gigi yang tidak sesuai, pelumasan yang tidak baik dan eksentrisitas.

8. Kerusakan pada bearing

Ada dua jenis bearing yang memungkinkan terjadinya kerusakan yaitu anti friction bearing dan sleeve bearing. Keduanya mempunyai karakter vibrasi yang berbeda, dan juga kerusakan yang ditimbulkannya berlainan. Yang termasuk anti friction bearing ialah ball bearing dan roll bearing, sedangkan sleeve bearing adalah journal bearing.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Fungsi dan Kegunaan Panel Genset! Sudah Tau..?

Fungsi dan Kegunaan Panel Genset! Sudah Tau..?

MCB(miniature circuit breaker) Adalah alat pemutus aliran listrik Dari PLN Ke Konsumen yang dipasang setelah KWH meter bila terjadi hubungan pendek(konsleting) atau pemakaian berlebih dari kemapuan MCB. Saat terjadi hubungan pendek atau pemakaian beban listrik melebihi kemampuan MCB maka keping bimetal yang berada dalam Kotak MCB akan memanas melewati batas toleransi maka kedua kepingnya akan saling menjauh mengakibatkan terputusnya aliran listrik yang melewatinya, pada saaat itu keping yang saling menjauh akan menekan tuas sakelar MCB ke posisi Off, Oleh karena itu bila MCB mati sendiri karena pemakaian listrik berlebih maka tidak akan bisa langsung dihidupkan harus menunggu beberapa saat sampai kedua kepingnya dingin kemudian barulah Tuas MCB dapat diatur kembali ke posisi on. kemudian MCB dapat di gunakan di genset ataupun generator.

Related image

Genset atau generator set dalam pengoperasiannya membutuhkan alat indikator untuk mengetahui apakah sebuah genset (generator set ) beroperasi dalam keadaan baik. Untuk melihat indikator-indikator tersebut dibuatlah sebuah Panel  Genset, dimana panel  ini bisa memperlihatkan kondisi genset pada saat dalam keadaan tidak beroperasi, maupun pada saat beroperasi.

Panel tersebut juga bisa memperlihatkan sebuah Genset (generator set) berada dalam keadaan berbeban dan tampa beban. Panel genset  biasanya terbagi atas dua bagian :

1. Panel Mesin

2. Panel  Generator

Panel mesin dibuat untuk memperlihatkan kondisi maupun bagian-bagian mesin seperti  Indikator temperature mesin, tekanan oli mesin, kontrol bahan bakar, hour meter dan indikator pengisian Accu/Batere.

Panel generator  dibuat untuk memperlihatkan kondisi keluaran Listrik generator,

Panel ini  dilengkapi beberapa alat ukur antara lain :

1. Volt Meter

2. Frekwensi Meter

3. Ampere meter

Volt meter gunanya untuk menampilkan tegangan keluaran dari generator sesuai yang tertera pada pelat nama generator. Frekwensi meter untuk meperlihat  frekwensi keluaran generator.  Ampere meter untuk menampilkan berapa besar arus listrik yang disalurkan ke beban terpasang . Ada juga panel generator  ditambahkan  sebuah alat ukur daya Listrik (KWH). Selain dilengkapi beberapa alat ukur, panel generator  dilengkapi juga Lampu Indikator , alat pengaman generator dan  instalasi listrik seperti  MCCB ( Moulded case circuit breaker) atau MCB(Mini Circuit Breaker).

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Instalasi Listrik yang Aman di Rumah! Simak Uraian-Nya!

Instalasi Listrik yang Aman di Rumah! Simak Uraian-Nya!

Tidak peduli musim hujan atau kemarau, kebakaran karena hubungan arus pendek (menempelnya dua kabel listrik telanjang yang menyebabkan korsleting) atau penumpukan arus pada satu titik terus terjadi dan umumnya menimpa rumah kecil milik orang kebanyakan.

Memang, pemasangan instalasi listrik di rumah urusan kontraktor atau instalatir. Tapi, kita tetap perlu memahaminya agar penggunaan listrik di rumah aman. Apalagi, tidak semua instalasi listrik dikerjakan kontraktor yang tergabung dalam AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Kebanyakan dipasang instalatir partikelir.sebuah perusahaan kontraktor kelistrikan di Jakarta, pemasangan listrik di rumah sudah ada standarnya dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL). PUIL yang sudah berbentuk buku panduan itu wajib menjadi acuan semua instalatir, karena setiap daya berbeda pemasangan dan penanganannya. Pemilik rumah juga perlu membaca dan memahaminya sebagai bahan untuk mengontrol pekerjaan instalatir.

  • Image result for instalasi listrik aman

1. PLN Hanya Menyuplai

Perlu dipahami, PLN hanya bertanggung jawab terhadap suplai listrik hingga boks meter di depan rumah. Boks ini sudah disertai papan-hubung-bagi (PHB) dilengkapi sekering atau mini circuit breaker (MCB) untuk pengaman arus, serta alat pengukur dan pembatas (APP) untuk mengetahui penggunaan daya. Sedangkan aliran listrik dari boks meteran ke dalam rumah menjadi tanggung jawab pemilik rumah.

2. Kabel Memenuhi Standar

Berkaitan dengan itu penggunaan kabelnya berbeda-beda. Misalnya, untuk rumah di bawah 70 m2 yang berisi 2-3 kamar tidur, instalasinya harus menggunakan kabel berdiameter 2,5 mm yang cukup kuat dialiri daya hingga 5.000 watt.

Kabel sebaiknya dibungkus pipa conduit yang lentur sehingga makin aman dan mudah dicek atau diganti. Dengan pipa conduit, bila kabel tergencet atau digigit tikus, masih ada perlindungan yang menjamin arus di kabel tetap baik.

Penyalurannya ke perangkat listrik seperti titik lampu, bisa dengan kabel 1,5 mm. Kabel ukuran ini aman untuk jalur stop-kontak (colokan) atau lampu dengan daya di bawah 100 watt. Kabel yang memenuhi standar (SNI) tidak mudah digigit tikus, terkikis atau terkelupas selubungnya akibat terkena panas.

3. Jalur Tersendiri

Perkakas elektronik seperti pompa air, AC, kulkas, dan pemanas air, masing-masing harus menggunakan jalur sendiri supaya lebih aman. Perangkat listrik berdaya besar itu perlu dibuatkan jalur tersendiri, karena bila disatukan dengan jalur lain seperti penerangan, lampu akan berkelip-kelip saat pompa atau AC bekerja. Dengan dibagi dalam grup-grup dan jalur tersendiri, kabel sebagai media penghantar arus listrik pun menjadi lebih awet karena beban arusnya tidak berlebihan.

4. Kapasitas Daya

Sementara cadangan diperlukan untuk mengantisipasi penambahan perangkat listrik. Jadi, kita tinggal mengambil dari jalur yang sudah ada, tidak perlu membuat baru. “Untuk rumah tipe di bawah 70 m2 daya 1300 VA (voltase amper) sudah mencukupi. Tapi, supaya lebih aman sebaiknya ditingkatkan menjadi 2200 VA. Dengan daya lebih besar, tidak perlu khawatir bila ada penambahan perangkat listrik di rumah.

5. Grounding

Agar penggunaan listrik lebih aman lagi, harus ada juga mekanisme pembumian (grounding) arus ke dalam tanah bila tiba-tiba daya membesar, karena misalnya ada perawatan PLN di jaringan dan gardu, atau ada sambaran petir. Groundingatau earth leakage circuit breaker (ELCB) memastikan perangkat listrik tetap aman karena daya besar itu disalurkan ke dalam tanah dan tidak meledak di salah satu saluran listrik di rumah.

“Grounding disalurkan dari blok MCB ke dalam tanah dengan kedalaman 1,5 meter. Ukuran kabel grounding 4-6 mm dan harus dipastikan menancap ke dalam tanah,” jelas Sugeng. Bahkan, bila ada kabel yang terkelupas dan tersentuh seseorang, dengan ELCB arus listrik langsung terputus dalam 0,1 detik dan dilepaskan ke dalam tanah sehingga si orang selamat dari sengatan listrik.

Harga ELCB lebih mahal daripada MCB dan baru sedikit rumah di Indonesia yang memakainya. Sebab itu sekarang di pasaran ditawarkan orang MCB sekaligus ELCB seperti RCBO (residual circuit breaker overcurrent) SlimDomae dari Schneider yang menggabungkan fungsi MCB dan ELCB dalam satu produk.

“RCBO menghemat biaya karena menggabungkan dua alat dalam satu produk dengan harga terjangkau,” kata Riyanto Maslan, Country President PT Schneider Electric Indonesia, beberapa waktu lalu.

6. Cek Berkala

Setelah 10 tahun instalasi listrik di rumah perlu dicek untuk memastikannya tetap aman mengalirkan arus. Kalau ada yang rusak atau mengelupas, perangkat dan kabelnya harus diganti. Bila kabel dipelintir atau dibengkokkan, selubungnya sudah mengeras dan tidak empuk lagi, itu indikasi harus diganti.

7. Supervisi

Anda bisa menggunakan kontraktor listrik bersertifikat untuk memeriksa (supervisi) perkabelan di rumah, juga melakukan audit instalasi bila tidak yakin dengan keamanan instalasi listrik di rumah. “Kami akan memeriksa jaringan kabel dan yang berhubungan dan memberikan rekomendasi, mana yang masih baik, harus diganti, ditambah dan lain-lain,” kata Willy.

Berkaitan dengan itu, sangat penting menyimpan gambar denah rumah dan jaringan listriknya, karena akan mempermudah kontraktor melakukan pemeriksaan. Biaya supervisi bisa hanya untuk jasa pemeriksaan atau berikut materialnya bila perlu penggantian. PT Adriv misalnya, mengenakan biaya jasa Rp50–75 ribu per titik (untuk saklar maupun lampu) atau Rp150 ribu berikut material, sedangkan PT Aditeam Rp90 ribu atau Rp220 ribu berikut material.

Penjelasan Detail Mengenai MCB,Simak Urasan-Nya!

Penjelasan Detail Mengenai MCB,Simak Urasan-Nya!

Pada meteran listrik PLN, biasanya kita akan menemukan sebuah perangkat yang dinamakan MCB. Umumnya, kita berhubungan dengan alat ini untuk kepentingan menyalakan dan mematikan arus listrik yang masuk ke dalam rumah. Sehingga, pengenalan kita mengenai fungsi MCB cenderung mirip dengan fungsi saklar lampu di dalam rumah yang digunakan untuk menyala-matikan lampu saja. Memang benar demikian adanya salah satu dari fungsi MCB yang kita kenal. Namun, ada fungsi lain dari MCB yang cukup penting untuk diketahui.

Fungsi Lain MCB

Miniature Circuit Breaker atau lebih dikenal dengan singkatan MCB, lebih ditujukan keberadaannya untuk kepentingan membatasi beban arus listrik hingga level tertentu. Pengertian level tertentu disini adalah besar beban / kapasitas arus listrik yang diperkenankan untuk beredar dalam jaringan kabel di sebuah area (rumah / ruangan). MCB tidak dibuat untuk mengatur (smart control) besar arus listrik. Fungsinya hanya membatasi (dumb control) arus listrik saja. Berapa pun besar input daya ke dalam MCB, maka daya listrik yang menjadi keluaran dibatasi hanya sebesar sesuai kapasitas dari MCB saja. Jika terjadi perubahan besaran daya listrik melebihi kapasitas yang dimilikinya, maka switch MCB akan turun (mati). Inilah fungsi lain dari MCB yang kita perlukan, yaitu menjaga / membatasi gerak peredaran arus listrik agar tetap pada porsinya.

Saya tidak tahu bagaimana konsep teknik kerja dari MCB. Namun, berdasarkan beberapa kejadian yang saya berhasil tangkap, MCB bereaksi terhadap perubahan naik (lonjakan) voltase dari input daya dan output daya. Lonjakan voltase input daya berasal dari asupan listrik PLN, sedangkan lonjakan voltase output daya berasal dari ketidaksesuaian perlakuan terhadap pemakaian daya di dalam rumah. Kondisi lonjakan voltase ini juga mempengaruhi besar daya (Watt) arus listrik yang sedang beredar dalam jaringan kabel.

Image result for MCB

Maksud ketidaksesuaian perlakuan terhadap pemakaian daya adalah hal-hal yang berhubungan dengan pemakaian daya di rumah diluar batas yang telah ditentukan. Baik dilakukan dengan tidak sengaja; ataupun ketidaksesuaian kapasitas perangkat penunjang beban arus listrik (seperti kabel dan MCB); maupun ketidakpahaman relasi / hubungan antar perangkat penunjang beban arus listrik.

Pembahasan selanjutnya lebih menitikberatkan pada ketidaksesuaian perlakuan terhadap pemakaian daya dari dalam rumah. Karena faktor penyebab lonjakan voltase dari luar sangat bergantung dari peran pihak PLN. Tidak ada yang dapat kita lakukan di bagian itu.

Kapasitas MCB

Perhitungan besar daya listrik (Watt), diperoleh berdasarkan perkalian antara satuan Ampere dengan Volt (tegangan). Kita bisa mengetahui besar daya listrik terpasang dan masuk ke dalam jaringan kabel di dalam rumah cukup dengan mengetahui besaran Ampere dan Voltase yang tertera pada unit MCB di meteran PLN. Biasanya kode yang menyatakan satuan Ampere didahului dengan huruf C, misalnya C4, C6, C10, C20 dan seterusnya. Sedangkan untuk kode yang menyatakan satuan Volt dapat langsung dikenali dari tulisan yang tertera seperti 230V/400V. Misalnya, instalasi listrik terpasang berkapasitas 1300VA ~ 220Volt, akan dikodekan dengan C6 dan 230V/400V. Kode C6 menunjukkan besaran 6 Ampere dan kode 230V menunjukkan besaran tegangan sebesar 220 Volt. Jadi, untuk menghitung berapa besar daya dari instalasi listrik terpasang di rumah, kita tinggal meng-kali-kan angka 6 dan 220 menjadi 1320 (Watt). Saya tidak mengetahui mengapa kode besaran voltase tertera sebagai 230V/400V. Mungkin ada pengkodean teknik listrik tersendiri yang menjadikannya seperti itu.

Penggunaan MCB

Perangkat MCB ini tidak hanya selalu harus digunakan bersamaan dengan perangkat meteran listrik PLN. Alat ini dapat difungsikan berdiri sendiri dan dapat di temukan pembahasannya pada artikel Memasang unit MCB. Fungsi MCB dalam box MCB dalam rumah lebih ditujukan untuk kepentingan pembagian batas besar daya yang dapat digunakan dalam sebuah jaringan kabel di satu / beberapa area / ruangan. Di bagian inilah sering menimbulkan kerancuan dan kebingungan terhadap kondisi dan perilaku listrik yang sebenarnya.

Dalam menetapkan besaran kapasitas MCB yang hendak dipasang pada satu / beberapa area / ruangan, dapat dilakukan dengan dua cara : permanen dan fleksibel.

Pengertian permanen (tetap) disini adalah setiap area hanya dibatasi hingga besaran tertentu saja. Dengan cara ini, besar kapasitas listrik terpasang di bagi sedemikian rupa ke setiap ruangan. Sehingga, sebesar apapun pemakaian daya yang terjadi dalam satu ruangan, tidak akan mengganggu pemakaian daya di ruangan lainnya. Pada kasus-kasus tertentu, cara ini memiliki sisi merugikan. Karena daya listrik yang ada tidak dapat dipakai seluruhnya, walau pun daya tidak terpakai masih tersedia dan memungkinkan untuk digunakan.

Misalnya, sebuah rumah berdaya 30 Ampere (6600 Watt) ~ 220 Volt dibagi menjadi 3 MCB yang masing-masing berkapasitas 10 Ampere untuk memenuhi kebutuhan daya 3 area / ruangan dalam rumah. Akibatnya, pemakaian daya di setiap area / ruangan hanya dapat dilakukan hingga batas 10 Ampere (2200 Watt) saja. Walau pun tidak terjadi pemakaian daya di ruangan lainnya, pemakaian daya yang diperkenankan tetap hanya 10 Ampere saja per ruangan. Sehingga, jika terjadi pemakaian daya melebihi 10 Ampere di sebuah ruangan, hanya akan menyebabkan MCB ruangan itu saja yang “trip”. Tidak akan berefek pada ruangan lainnya.

Pengertian fleksibel (dinamis) adalah penggunaan daya di setiap area tidak dibatasi atau memiliki besaran yang sama dengan kapasitas MCB pada meteran PLN. Dengan menerapkan cara ini, seluruh daya listrik yang ada di seluruh rumah dapat diberdayakan hanya dalam satu ruangan saja. Tentu saja dengan kondisi tidak ada pemakaian daya di ruangan lainnya. Sisi merugikan dalam penerapan cara ini adalah jika terjadi pemakaian daya secara bersamaan dan jumlahnya di atas kapasitas listrik terpasang, maka akan berefek ke seluruh rumah.

Misalnya, sama dengan kondisi contoh rumah sebelumnya, hanya kapasitas MCB yang terpasang di masing-masing ruangan adalah 30 Ampere. Akibatnya, daya yang tersedia (30 Ampere) dapat dimanfaatkan sepenuhnya dalam satu ruangan saja. Namun, cara ini memiliki kecenderungan untuk pemakaian daya melebihi kapasitas listrik terpasang. Jika terjadi pemakaian daya dengan formasi : Ruangan 1 = 10 Ampere,  Ruangan 2 = 10 Ampere, Ruangan 3 = 11 Ampere; maka MCB pada meteran PLN akan “trip” (jatuh). Dan ini akan berefek pada seluruh ruangan / area rumah.