Prinsip Kerja Sistem Lubrikasi Yang Baik Dan Benar!

Prinsip Kerja Sistem Lubrikasi Yang Baik Dan Benar!

Lubrikasi atau pelumasan adalah sebuah proses atau teknik untuk mengurangi gesekan serta keausan atas salah satu atau kedua permukaan yang saling bersentuhan dan bergerak relatif terhadap satu sama lain, dengan memberikan zat pelumas di antara keduanya.

Dalam sebuah mesin akan kita dapatkan komponen-komponen yang berputar, bergeser, ataupun bergerak relatif terhadap komponen lainnya. Gerakan-gerakan tersebut akan menciptakan gesekan dengan komponen lain. Roda gigi misalnya, tidak ada roda gigi yang bekerja sendirian, pasti ada roda gigi lain yang menjadi pasangannya. Bertemunya gigi-gigi tersebut akan menciptakan gesekan satu sama lain yang jika dibiarkan tentu akan merusak mesin.

Mengurangi gesekan menjadi fungsi utama dari sistem lubrikasi, namun tentu ada fungsi-fungsi lain yang menguntungkan. Lapisan lubrikasi dapat membantu mencegah korosi dengan jalan melindungi permukaan komponen mesin dari air dan zat-zat korosif lainnya. Sistem lubrikasi dapat berfungsi pula untuk membuang zat-zat pengotor dari sistem dengan jalan mensirkulasikan oli melewati filter sehingga pengotor-pengotor tersebut terkumpul di filter oli dan tidak merusak komponen permesinan. Fluida lubrikasi juga memegang peranan penting untuk mengontrol temperatur mesin dengan jalan menyerap panas mesin dan membuangnya ke udara luar atau komponen seperti heat exchanger. Sistem lubrikasi inipun masih diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe.

1. Lubrikasi Hidrostatis

Lubrikasi hidrostatis merupakan sistem lubrikasi yang menggunakan tekanan kerja luar untuk membentuk lapisan film agar selalu terjaga bentuknya di tengah-tengah kedua permukaan yang bertemu. Lubrikasi tipe ini mempergunakan pompa oli untuk menjaga tekanan oli agar lapisan film yang terbentuk tetap berada di posisinya baik saat komponen dalam keadaan bekerja maupun diam.

2. Lubrikasi Hidrodinamik

Lubrikasi hidrodinamik menggunakan komponen mesin internal untuk menciptakan lapisan film di permukaan kedua komponen yang bertemu. Pada sistem ini, lapisan film lubrikasi hanya akan terbentuk jika mesin dalam kondisi beroperasi. Sedangkan jika dalam keadaan diam, lapisan film akan rusak dan hilang. Maka dari itu sistem lubrikasi tipe ini tidak bekerja pada saat penyalaan awal mesin, mematikan, maupun posisi putaran balik (reverse).

3. Elastohydrodynamic Lubrication

Pada satu kondisi disaat kedua bidang kontak bekerja dengan putaran tinggi dan beban yang tinggi (pada bearing misalnya), dimungkinkan beban yang ditanggung oleh lapisan film lubrikasi akan sangat tinggi. Beban tersebut akan menyebabkan tegangan tarik tinggi pada lapisan film, jika lapisan film tidak mampu menahan beban tersebut maka dimungkinkan kedua permukaan komponen akan saling bertemu dan timbul gesekan.

Solusi dari kondisi di atas adalah dengan menggunakan pelumas khusus yang jika berada dalam kondisi di atas viskositasnya akan meningkat dan nilai elastisitasnya naik. Sehingga seakan oli pelumas bersifat lentur untuk selalu menjaga lapisan film agar tidak terlepas dari permukaan yang ia lindungi.

4. Boundary Film Lubrication

Saat dua permukaan bertemu, panas akan terbentuk sebagai akibat dari tekanan antara kedua permukaan komponen tersebut. Pada tingkat temperatur dan tekanan tertentu, zat pelumas secara kimia akan bereaksi dengan permukaan kontak membentuk lapisan resistif yang kuat. Lapisan tersebut berupa lapisan film di permukaan lapisan solid (boundary film) yang ikut menahan beban kerja komponen serta mencegah terjadinya keausan komponen akibat gesekan antara kedua permukaan komponen. Dengan kata lain, pada boundary film lubrication beban yang dikenakan kepada dua permukaan komponen tidak ditanggung oleh zat pelumas, akan tetapi ditahan oleh lapisan film khusus yang terbentuk sebagai akibat dari bereaksinya zat pelumas dengan permukaan komponen.

Boundary lubrication terjadi pada saat lapisan film lubrikasi memiliki ketebalan yang sama dengan tingkat kekasaran permukaan bidang kontak komponen. Kondisi semacam ini secara umum tidak dikehendaki pada bearing dengan lubrikasi hidrostatik maupun hidrodinamik karena akan menimbulkan gesekan, kerugian energi, keausan, serta kerusakan material. Namun demikian, sebagian besar mesin akan kita dapati lapisan boundary film pada saat mereka beroperasi, terutama pada saat proses penyalaan (start up), shut down, serta di putaran mesin rendah. Pelumas dengan zat aditif terus berusaha dikembangkan untuk dapat meminimalisir efek negatif dari boundary film lubrication.

5, Mixed Film Lubrication

Mixed film lubrication atau lubrikasi campuran merupakan pertengahan antara lubrikasi hidrodinamik dengan boundary. Lubrikasi ini terjadi pada saat ketebalan film fluida lubrikasi sedikit lebih besar daripada kekasaran permukaan bidang kontak, sehingga masih ada sedikit permukaan komponen (disebut sebagai asperities) yang saling bergesekan secara langsung. Asperities adalah bagian mikroskopis permukaan material yang menjadi puncak tertinggi di antara keseluruhan permukaan bidang kontak. Pada lubrikasi tipe ini, boundary film akan terbentuk hanya di area tertentu yang kita kenal sebagai asperities tersebut, sedangkan di area lain pelumasan akan bertipe hidrodinamik.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Apakah Lubrikasi Dapat Merusak Bearing Sejak Dini!

Apakah Lubrikasi Dapat Merusak Bearing Sejak Dini!

Terdapat beberapa jenis bearing, ada shell bearing (metal duduk) yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara permukaan connecting rod dan axle, ada juga rolling-element bearing(laher) yang sering kita temukan dimana-mana dari mainan ‘fidget spinner’ hingga di dalam mesin-mesin pesawat. Bearing yang dimaksud artikel ini adalah rolling element bearing, yaitu bearing yang berfungsi untuk mengarahkan gerak kompenen mesin ke arah yang diinginkan dan membatasi gerakan ke arah lain.

Laher yang berukuran kecil yang digunakan untuk kecepatan yang rendah, seringkali didesain untuk tidak membutuhkan perwatan atau lubrikasi tambahan. Akan tetapi, kebanyakan bearing tetap membutuhkan lubrikasi secara berkala dan perawatan tambahan agar usia bearing dan usia mesin menjadi optimal.

Bearing biasanya berputar diatas lapisan lubrikasi yang sangat tipis, biasanya lebih tipis dari 1 micron. Dengan luas kontak yang sangat kecil, maka tekanan yang diberikan pada permukaan tersebut dapat mencapai 500.000 psi. Jika pada lubrikasi terdapat benda asing seperti debu atau air, maka titik tumpunya akan berubah dan menyebabkan bearing menjadi lebih cepat aus. Hasilnya adalah kerusakan bearing akibat kontaminasi. Bearing yang cepat aus akan menjadi lebih pendek umurnya.

Image result for lubrikasi pada bearing

Meskipun kontaminasi sudah dicegah, jika lubrikasi yang digunakan tidak cocok dengan aplikasi, maka dapat terjadi kerusakan bearing akibat lubrikasi. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengerti hal utama yang menyebabkan lubrikasi mengurangi usia bearing.

1. Lubrikasi Yang Tidak Cocok

Setiap lubrikasi mempunyai karateristik masing-masing yang terdiri dari beberapa kriteria seperti viskositas, zat aditif dan konsistensi(grease). Saat memilih lubrikasi, Anda perlu mengetahui apakah lubrikasi tersebut cocok untuk aplikasi bearing berdasarkan tipe bearing, kecepatan putar/speed factor, dan kondisi operasional. Jika faktor tersebut tidak diperhitungkan, ada kemungkinan lubrikasi yang dipilih tidak cocok dengan kondisi mesin sehingga menyebabkan bearing menjadi cepat aus dan rusak.

Saat melakukan penambahkan grease atau oli, usahakan untuk menggunakan lubrikasi yang sama karakteristiknya, bahkan mereknya. Jika ingin mengganti lubrikasi dengan karakteristik yang berbeda, kuras lubrikasi yang lama terlebih dahulu, baru diisi dengan yang baru. Lubrikasi  dengan karakteristik berbeda juga dapat mengubah zat kimia dalam campuran lubrikan tersebut sehingga mengubah viskositasnya, bahkan zat aditifnya dapat kehilangan fungsinya.

2. Kurang Lubrikasi

Untuk bearing yang diberikan grease, jumlah grease yang diberikan dan seberapa sering grease ditambahkan sangat penting untuk memastikan titik beban bearing mempunyai lubrikasi yang cukup. Terlalu jarang memberi grease atau pemberian grease yang terlalu sedikit dapat menyebabkan bearing lebih cepat aus.

Kerusakan bearing yang diakibatkan oleh kurang lubrikasi dapat memicu kerusakan ditempat lain karena bearing tesebut akan menjadi sangat panas dan menghasilkan partikel-partikel aus yang dapat menyebar ketempat lain. Cek level oli secara berkala untuk memastikan lubrikasi yang diberikan tetap optimal.

3. Terlalu Banyak Lubrikasi

Jumlah grease yang terlalu banyak juga tidak baik. Jika terlalu banyak memberikan grease pada bearing yang kecepatannya tinggi, maka mesin perlu berkerja lebih keras untuk berputar sehingga mesin menjadi semakin panas. Temperatur mesin yang panas akan mengubah viskositas grease sehingga menjadi tidak optimal dan dapat menambah kerusakan lain.

4. Suhu Penggunaan Tinggi

Viskositas lubrikasi berubah sesuai dengan suhunya. Bearing yang bekerja pada suhu yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mempengaruhi viskositas lubrikasi, oksidasi, degradasi zat aditif dan mengacaukan kinerja mesin. Jika suhu menjadi lebih panas karena faktor eksternal seperti suhu diluar panas, sebaiknya tipe lubrikasi disesuaikan.

Jika suhu lubrikasi menjadi lebih panas karena faktor internal, cari dan perbaiki penyebab utamanya. Hal yang sering terjadi seperti terlalu banyak lubrikasi, kurang lubrikasi dan poros tidak sejajar.

5. Terkena kontaminasi

Ada 2 jenis kontaminasi, kontaminasi benda padat dan kontaminasi cairan. Kontaminasi benda pada seperti debu biasanya masuk ketika pengisian lubrikan baru, melalui seal yang aus atau dari lubang-lubang yang lain. Jika terlalu banyak kontaminasi padat, maka lubrikasi tidak akan mampu untuk mencegah ‘three body abrasion’ atau gesekan antara 2 permukaan padat dan kotoran yang terhambat ditengahnya. Jika benda padat yang mengkontaminasi adalah sejenis katalis besi, maka kualitas lubrikan dapat menjadi turun karena oksidasi.

Kontaminasi cairan dapat masuk seperti kontaminasi padat, bahkan jika lingkungan mesin lembab, embun dapat menyelinap masuk dan bercampur dengan oli. Air sangat bebahaya jika tercampur dengan oli. Air tidak dapat memberikan lubrikasi sehingga mengganggu titik beban pada bearing. Air juga dapat mengubah viskosistas lubrikan,membuat lubrikan teroksidasi dan melalui hidrolisis, yaitu ketika zat kimia lubrikan berubah secara permanen dan zat additifnya berubah menjadi asam dan tidak berfungsi. Karat juga merupakan salah satu akibat campuran air dan besi.

Kesimpulannya, kerusakan akibat lubrikasi atau kerusakan akibat kontaminasi dapat menyebabkan lubrikan menjadi rusak atau bearing dan perangkat mekanik lain menjadi rusak. Ketika banyak kerusakan kecil terjadi, akan menumpuk dan menghasilkan malapetaka pada mesin tersebut. Jika hal ini terjadi, lakukan analisa lubrikan untuk mengetahui petunjuk penyebab kerusakan, apakah karena suhu, kontaminan yang terlalu banyak, perubahan di viskositas dan lain-lain.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Penjelasan Lubrikasi Pada Sistem Bearing!

Penjelasan Lubrikasi Pada Sistem Bearing!

Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjadi komponen penting pada berbagai desain mesin yang melibatkan poros (shaft) dengan casing atau bagian yang diam, seperti motor listrik, motor bakar, pompa, roda, dan lain sebagainya. Bearing menjadi titik pertemuan antara bagian mesin yang berputar dengan bagian yang diam. Ia juga bertugas untuk mentransmisikan beban yang ada pada poros untuk diteruskan ke sisi casing, atau bisa juga sebaliknya.

Karena fungsinya yang krusial, bearing membutuhkan perawatan yang baik sehingga didapatkan umur kerja yang panjang. Salah satu bentuk perawatan bearing yang utama adalah lubrikasi atau pelumasan. Berikut adalah fungsi lubrikasi pada bearing:

1. Membentuk lapisan film lubrikasi diantara dua bidang kontak sehingga dapat membantu menahan beban kerja serta mencegah keausan dan kerusakan prematur.
2. Menyerap panas yang timbul.
3. Mencegah kontaminasi kotoran-kotoran yang berasal dari luar.
4. Menghindari suara bising.
5. Mencegah korosi pada bearing.
6. Sebagai sistem sealing tambahan.

Secara umum sistem pelumasan pada bearing dibagi menjadi tiga jenis, yakni menggunakan grease, menggunakan oli, dan tipe kering. Pemilihan diantara ketiganya tergantung atas kondisi operasional bearing, jenis dan ukuran bearing, konstruksi penggunaan bearing, kebutuhan sirkulasi pelumasnya serta biaya yang tersedia.

Grease Lubrication
Grease adalah zat lubricant yang berstruktur semi-solid. Grease dibuat dari minyak mineral atau juga nabati yang dicampur dengan zat pengental sejenis sabun. Terkadang ditambahkan pula dengan zat aditive seperti PTFE, grafit, dan molibdenum desulfit, untuk memperbaiki sifat-sifat pelumasnya.

Grease digunakan pada mekanisme bearing yang hanya membutuhkan sedikit lubrikasi, dimana tidak perlu menggunakan oli sebagai lubricant. Ia juga berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran masuk ke bearing. Sisi negatif dari penggunaan grease adalah gesekan pada bearing yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan oli, hal ini disebabkan karena nilai viskositasnya yang tinggi.

Image result for lubrikasi pada bearing

Berikut adalah beberapa jenis grease bearing yang diklasifikasikan berdasarkan jenis bahan dasar serta fungsinya:

1. Mineral Grease. Jenis ini menggunakan bahan dasar utama dari mineral minyak bumi, yang dikentalkan oleh bahan sabun. Tipe ini biasa digunakan pada bearing-bearing mesin industri. Dapat bekerja pada temperatur tinggi, terutama yang berbahan dasar sintetis.

2. Silicone Grease. Tipe ini menggunakan bahan pengental silika yang tidak akan membentuk struktur kristal di dalamnya. Grease tipe ini tidak akan merusak seal yang terbuat dari karet karena bahan dasarnya yang tidak menggunakan minyak bumi.

3. Food-Grade Grease. Grease jenis ini menggunakan bahan dasar minyak nabati. Ia digunakan sebagai pelumas pada bearing-bearing mesin yang melakukan kontak langsung dengan makanan. Industri manufaktur yang memproduksi makanan pasti menggunakan pelumas jenis ini pada mesinnya.

Salah satu jenis bearing yang paling banyak digunakan di dunia industri adalah tipe ball bearing. 90% dari ball bearingmenggunakan pelumas grease. Penggunaan grease pada ball bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan desain bearingtersebut menjadi tiga, yaitu:

1. Single-Shield Bearing. Tipe ini menggunakan sebuah bearing yang memiliki desain khusus dimana pada salah satu sisinya dibuat sebuah dinding tipis (shield). Dinding ini berfungsi untuk menjaga agar kotoran yang tercampur dengan grease di luar dinding tidak masuk ke sisi roller. Desain ini akan lebih memperpanjang usia bearing karena kotoran tidak akan secara mudsh masuk ke sisi roller.

2. Double-Shield Bearing. Sama dengan tipe sebelumnya, hanya saja kali ini terdapat dua dinding tipis di kedua sisi roller. Dengan desain ini akan didapatkan perlindungan yang lebih maksimal terhadap roller. Sirkulasi grease terjadi dengan perlahan pada saat mesin berputar dan menciptakan gaya sentrifugal pada bearing tersebut.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Jurus Jitu ‘Redam’ Fan Belt Berdecit!

Jurus Jitu ‘Redam’ Fan Belt Berdecit!

Fan belt merupakan karet kipas pendingin mesin mobil, terbuat dari imitasi karet dan baja. Fan belt berfungsi sebagai pemutar berbagai komponen mesin. Dari mulai pompa oli hingga alternator. Jadi kalau fan belt mogok kerja atau rusak, bisa dibayangkan bukan, komponen apa saja yang bakal ikutan terganggu.

Umur fan belt terhitung singkat. Ini karena posisinya terbuka dan berhubungan dengan engine pully. Sering sekali komponen ini terekspos berbagai ‘ancaman’ seperti cipratan air, tanah, lumpur bahkan pasir saat mobil bergerak. Apalagi di musim hujan atau perjalanan jauh seperti mudik.

Bunyi berdecit atau biasa disebut bell dressing terjadi karena berbagai ancaman tersebut. Pully kering karena terkikis berbagai kotoran tadi atau karet tidak bisa memutar pully dengan sempurna. Gejala ini ternyata lebih sering terjadi pada mobil lawas karena masih memakai setelan mekanis. Mobil baru jarang mengalami problem ini karena sudah dibekali tensioner yang menjaga kekencangan sabuk.

Image result for pelumas untuk belt

Untuk mengatasinya memang harus memeriksa setelan atau kondisi belt. Kalau karetnya sudah keras dan pecah-pecah, memang harus ganti fan belt. Tapi untuk sementara, sebelum meluncur ke bengkel atau belanja komponen, gangguan di pagi hari ini bisa dibungkam dengan mudah.

Air Sabun

Cara paling mudah, semprotkan air dengan sabun pada belt yang berisik. Ini solusi cepat, tapi hanya sementara. Paling tidak menahan suara berisik yang mendadak muncul atau saat berada di tengah perjalanan. Cek ke bengkel untuk penanganan lebih lanjut.

Pelumas Atau Grease

Ini bisa membantu, tapi mesti hati-hati. Jangan sampai berlebihan mengoleskan oli atau pelumas, karena kalau kebanyakan belt justru bisa selip dan makin berisik. Bisa juga menggunakan batangan lilin sebagai pengganti oli atau pelumas mesin.

Cairan Belt

Praktis, aman, gak pakai kotor. Cairan khusus belt ini tersedia di berbagai toko aksesori atau supermarket, bisa disiapkan di rumah untuk mengantisipas masalah seperti ini. Hidupkan mesin, biarkan sampai stasioner, lalu semprotkan cairan pada belt yang berdecit sampai bunyinya hilang. Jangan sampai becek, karena bisa selip dan mengotori ruang mesin.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Minyak Kopling Cepat Habis, Simak Penyebabnya!

Minyak Kopling Cepat Habis, Simak Penyebabnya!

Populasi mobil transmisi manual masih mendominasi di Indonesia, terutama di luar kota besar. Bicara transmisi manual paling lekat dengan masalah menyangkut minyak kopling. Cobalah, sesekali coba cek reservoir (tempat penampungan) minyak kopling. Jika ternyata berkurang di bawah batas minimum, artinya ada yang tidak beres pada master kopling mobil Anda. Kemungkinan besar, muncul kebocoran yang disebabkan banyak hal.

Salah satu masalah yang kerap terjadi pada mobil manual (dengan transmisi manual) adalah kerusakan sistem transmisi, kerusakan ini biasanya awalnya disebabkan oleh hal sepele seperti habisnya minyak kopling/ minyak kopling bocor atau minyak kopling tidak pernah diganti.

Kadang-kadang minyak kopling juga berkurang jumlahnya, hal ini wajar solusinya tinggal tambahkan minyak kopling sampai volume yang optimal. Pecinta otomotif kadang-kadang juga harus melihat volume minyak kopling ini jangan sampai berada di bawah batas minumim. Sedangkan penggantian minyak kopling setidaknya dilakukan tiap 40.000 kilometer sekali.

Minyak Kopling Cepat Habis Akan tetapi minyak kopling yang terlalu cepat habis menjadi tidak wajar atau ada kerusakan yang harus diperbaik, misalnya baru dipakai 1000 km atau l;ebih pendek minya kopling sudah habis, maka harus dilihat apakah ada yang bocor disana karena kebanyakan kasus habisnya minyak kopling disebabkan oleh kebocoran pada: Master kopling (atas atau bawah) dan slang minyak kopling.

Image result for minyak kopling mobil

Nah pecinta otomotif bisa melihat/ memeriksa secara fisik bagian manakah yang bocor dengan mencari rembesan oli/ minyak, dimanakah mulai merembes (biasanya terlihat basah atau mungkin menetes). Bagaimana cara mengatasi minyak kopling cepat habis akibat kebocoran ini? tentunya dengan mengganti part yang bocor/ yang merembes ini misalnya slang minyaknya bocor ya dibelikan yang baru, atau master kopling rusak jika mungkin diperbaiki coba dibawa ke bengkel atau jika tidak mungkin bisa dibelikan yang baru.

Akibat Minyak Kopling Bocor Dampak yang ditimbulkan jika kebocoran ini dibiarkan tentunya lama-lama merusak sistem transmisi akibat ketidaklancaran dalam memindah gigi, berikut gejala yang dirasakan akibat minyak kopling habis:

1. Gigi sulit dimasukkan padahal pedal kopling sudah diinjak dalam (susah pindah gigi)

2. Sering terjadi bunyi pada saat memindahkan gigi, bunyi cenderung kasar.

3. Saat melakukan pemindahan gigi terasa berat.

4. Pada beberapa titik dimana saat pedal kopling diinjak terasa ngempos atau kosong, ini pertanda ada kebocoran.

5. Tangki penampung minyak kopling sering habis

Memilih Grease Yang Tepat Berdasarkan Kemampuan Mesin!

Memilih Grease Yang Tepat Berdasarkan Kemampuan Mesin!

Begitu banyak type grease terkadang kita harus lebih cermat agar tepat dalam memilih. Agar kita mudah dalam memilih type grease yang dipergunakan, pastikan dulu aplikasi dan bagian mana yang akan menggunakan grease tersebut. Kemudian baru kita tentukan pilihan grease yang cocok. Kebanyakan fasilitas industri memiliki bearing yang berputar lebih cepat dari peralatan pengolahan normal. Ketika kita lihat pelumas pada beberapa peralatan, tidak semua pelumas memiliki karakteristik dengan cara kerja yang sama.

Untuk komponen dilumasi dengan grease yang kurang cocok, kadang memiliki efek pada bearing dapat menyebabkan peningkatan panas, gesekan tinggi dan kegagalan akhirnya prematur. Dengan memilih grease yang benar dapat membantu dalam menangani aplikasi yang memiliki kecepatan yang lebih tinggi, Sehingga Anda dapat membantu meminimalkan potensi kegagalan yang disebabkan oleh ketidakcocokan pelumas untuk aplikasi.

Image result for grease oli

Penggunaan pelumas dalam kendaraan cukup vital fungsinya. Pasalnya, pelumas yang mengoptimalkan kinerja gesekan dari dua komponen atau lebih di kendaraan. Apalagi tiap persinggungan antar metal butuh pelindung maksimal untuk meminimalkan gejala friksi. Selain oli, pelumas juga bisa berbentuk sebuah grease atau gemuk. Selain memperpanjang umur pakai, gemuk juga mampu mengoptimalkan kinerja komponen gerak di mobil. Gemuk sendiri memiliki viskositas lebih tinggi dari oli.

Grease  biasanya dibentuk dari kalsium, sodium atau gel lithium (sabun) yang terelmusi dengan oli mineral. Tipikal sabunnya tergantung kondisi gemuk yang diadopsi. Perbedaan sabun menunjukkan tingkatan resistensi suhu (biasanya dihubungkan viskositas dan volatilitas), anti-air dan reaksi kimia.

Karakteristik dari sebuah gemuk juga berbeda-beda, itu juga yang menyebabkan pengaplikasiannya berbeda. Ada gemuk yang mampu bekerja hingga suhu 190 hingga 220 derajat Celcius, dan ada juga yang lebih dari itu. Contohnya, seperti geuk pada bagian roda yang ada di sekitar cakram atau bearing alternator. Selain sebagai pelumas, fungsi gemuk juga untuk mencegah korosi atau karat. Untuk pengaplikasian di konektor kabel, gemuk juga dapat berguna untuk mencegah masuknya air.

Pada umumnya, performa gemuk sebanding dengan harga yang ditawarkan. Maka itu, jangan mudah termakan rayuan dari gemuk dengan harga murah. Gemuk dengan kualitas rendah biasanya mudah mengeras jika didiamkan, atau bisa juga mudah mencair atau terbakar.

Berdasarkan bahannya, pengaplikasian gemuk juga dapat berbeda-beda.

1.Grease Lithium
Grease lithium banyak beredar di pasaran dan dikenal sebagai gemuk serbaguna. Aplikasi gemuk ini digunakan secara periodik di komponen suspensi dan kemudi, seperti rack,  bantalan roda, poros roda dan lainnya.

2. Grease Molybdenum Disulphide 
Biasanya mampu bekerja optimal di temperatur tinggi. Aplikasinya cocok pada lengan suspensi, ball joint, cross joint, rack, dan opinion.

3. Grease Karet 
Gemuk jenis ini terbuat dari bahan nabati untuk mencegah komponen karet memuai. Umumnya digunakan di seputar komponen rem.

4. Grease Sintetik 
Karakteristik gemuk sintetik ini tidak terlalu tahan dengan suhu tinggi dan mudah memuai.

Selain spesifikasi, warna gemuk juga bisa dijadikan sebagai pembeda. Contohnya, grease biru (multiguna), hitam (propeler), merah muda (karet seputar rem), dan lainnya.

Baca Juga : Cara Memilih Grease Berdasarkan Kecepatan Putar

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Komponen Utama Sistem Pelumasan Mesin Motor!Pahamilah!

Komponen Utama Sistem Pelumasan Mesin Motor!Pahamilah!

Sistem pelumas adalah sebuah rangkaian hidrolis yang berfungsi mendistribusikan aliran oli mesin ke seluruh komponen mesin yang bergesekan. Tujuannya agar semua komponen mesin yang bergesekan bisa dilapisi pelumas agar untuk mencegah keausan. Komponen Utama Sistem Pelumasan Mesin Motor – Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.

Berikut merupakan syarat – syarat pelumas motor :

  • Tahan terhadap panas
  • Bersih dari zat-zat kimia yang dapat mengakibatkan korosi pada bagian-bagian mesin
  • Licin
  • Tidak mengakibatkan keausan (yang disebabkan oleh pencemaran kimiawi sehingga menimbulkan korosi yang berakibat keausan
  • Tidak banyak membebani mesin

Komponen Utama Sistem Pelumasan Mesin Motor

1. Pompa Oli (Oli Pump)

Related image

Dalam sistem pelumasan pompa oli atau oli pump berfungsi untuk menghisap minyak pelumas dari bak oli dan menekan atau menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak dengan tujuan agar bagian bagian tersebut dapat terlumasi dengan oli. Pompa oli ada yang digerakan oleh poros engkol dan ada juga yang digerakkan oleh poros nok, serta timing belt dan lain sebagainya. Filter oli terpasang pada inlet pompa oli yang berfungsi untuk menyaring kotoran kotoran yang ada pada oli.

2. Filter Oli

Image result for filter oli

Oli mesin berangsur angsur akan menjadi kotor bercampur dengan carbon, endapan lumpur, kotoran kotoran dan lain lain. Filter oli dibutuhkan untuk menyaring kotoran kotoran tersebut, jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi saringan oli pada sistem pelumasan adalah untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat di dalam oli, sebelum oli itu melumasi bagian-bagian mesin seperti poros engkol, mekanisme katup, dan lain sebagainya. Karena apabila bagian bagian yang bergerak dan bergesekan tersebut dilumasi oleh oli yang kotor atau terdapat kotoran, maka dapat mengakibatkan komponen komponen tersebut akan cepat menjadi aus, lebih lagi dapat menyebabkan kerusakan.

3. Sistem Pengatur Tekanan Oli

Ketika pompa oli digerakkan oleh mesin maka tekanan oli akan naik, pada kecepatan tinggi tekanan oli akan berlebihan dan hal ini dapat menyebabkan kebocoran pada seal-seal oli. Untuk mencegah hal ini diperlukan semacam pengatur yang menjaga tekanan oli agar tetap konstan tanpa terpengaruh putaran mesin. Komponen yang melakukan hal ini adalah relief valve.

4. Nozzle Oil

Related image

Nosel oli (oil nozzle) berfungsi untuk mendinginkan bagian dalam piston. Pada oil nozzle terdapat check valve yang berfungsi untuk mencegah tekanan oli dalam sirkuit pelumasan turun terlalu rendah (1,4 kg/cm2)

5. Dipstick oil

Related image

Dipstick oil berfungsi untuk mengukur ketinggian minyak pelumas dalam penampung oli.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Mengenal Beberapa Jenis Pelumas Mesin! Jangan Asal Pilih Ya!

Mengenal Beberapa Jenis Pelumas Mesin! Jangan Asal Pilih Ya!

Secara umum bahan pelumas diklasifikasikan berdasarkan wujud dari materialnya, yakni liquid (cair), semi cair(grease), dan padat. Pelumas liquid sangat kita pahami sebagai pelumas oli dan cukup lazim kita temui sebagai pelumas mesin kendaraan bermotor, gearbox, ataupun sistem lainnya. Pelumas semi liquid lebih dikenal sebagai grease (gemuk) memiliki kekentalan lebih tinggi dibandingkan dengan pelumas oli dan memang cenderung lebih “padat” daripada oli. Sedangkan pelumas padat memiliki wujud padat dan dibutuhkan pada kasus-kasus tertentu yang tidak dimungkinkan untuk menggunakan pelumas oli maupun grease.

1. Pelumas Cair

Image result for pelumas cair

Sebagian besar pelumas oli yang beredar di pasaran dan paling banyak penggunaannya terbuat dari bahan dasar minyak bumi. Oleh karena itulah sering kali kita menyebutnya sebagai mineral oil (oli mineral), yakni oli yang berbahan dasar dari minyak bumi hasil tambang (mining). Oli mineral dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu Paraffinic, Naphtenic, dan Aromatic.

Oli parafin sangat baik digunakan pada mesin manufaktur, untuk pelumas mesin industri, serta pada proses produksi industri karet, tekstil, dan kertas. Oli naphtenic lebih cocok digunakan pada kondisi temperatur kerja rendah, terutama untuk pendingin trafo industri, serta pendingin pada proses permesinan. Sedangkan oli aromatik berwarna hitam dan sangat lazim digunakan sebagai bahan seal manufaktur, serta sebagai perekat dan pengencer produksi aspal.

Namun, Pelumas oli mineral memiliki keterbatasan paling besar yakni kurangnya ketahanan terhadap temperatur kerja tinggi. Solusi dari kelemahan tersebut adalah dibuatnya oli melalui proses sintesa sehingga didapatkan oli dengan spesifikasi terbaik sesuai dengan yang dibutuhkan. Pelumas jenis ini biasa kita kenal sebagai oli sintetis, sebab oli tipe ini tidak berasal dari minyak bumi melainkan dari bahan organik maupun anorganik yang melewati proses-proses khusus sehingga didapatkan spesifikasi yang dibutuhkan terutama ketahanan terhadap temperatur tinggi.

Perpaduan antara oli mineral dengan oli sintetis biasa disebut dengan oli semi-sintetis. Dengan campuran maksimal sebanyak 30% oli sintetis, diharapkan akan didapatkan pelumas dengan kualitas tidak jauh berbeda dengan oli murni sintetis, namun dengan harga yang lebih terjangkau. Oli sintetis memang dikenal mahal karena proses pembuatannya yang lebih rumit dibandingkan dengan biaya mengolah oli mineral.

Banyak produk dari Prestasi Lubricants yang merupakan jenis pelumas cair, seperti oli motor, minyak rem, air radiator, dan lain sebagainya.

2. Pelumas Semi-Cair (Grease)

Related image

Grease, atau yang dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan “gemuk”, memiliki karakteristik khas, yang membuatnya sangat cocok digunakan pada sebuah sistem mekanis yang hanya bisa dilubrikasi secara berkala, serta sistem yang tidak mungkin dapat dilubrikasi oleh oli. Grease juga berfungsi sebagai sealent untuk mencegah masuknya air atau material lain ke dalam sistem mesin.

Prestasi Lubricants juga memproduksi pelumas semi-cair (gemuk) untuk kendaraan bermotor anda.

3. Pelumas Padat

Image result for pelumas padat

Pelumas padat atau juga dikenal dengan pelumas kering memiliki gaya gesekan rendah. Masing-masing lapisan molekul dapat bergeser relatif terhadap lapisan yang lain hanya dengan sedikit gaya saja. Bahan yang paling banyak dikenal sebagai pelumas padat yaitu grafit.

Grafit banyak digunakan di kompresor udara, industri makanan, sambungan rel kereta, roda gigi terbuka, ball bearing, serta alat-alat perbengkelan. Grafit juga lazim digunakan pada gembok dan mesin kunci. Hal ini dilakukan karena jika digunakan oli untuk melumasi mesin kunci, debu-debu di udara justru mudah menempel dan akan cepat merusak komponen-komponen mesin.

Baca juga : Macam macam Sistem Pelumasan 

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Ketahuliah Macam Macam Sistem Pelumasan!

Ketahuliah Macam Macam Sistem Pelumasan!

Secara umum bahan pelumas diklasifikasikan berdasarkan wujud dari materialnya, yakni liquid (cair), semi cair(grease), dan padat. Pelumas liquid sangat kita pahami sebagai pelumas oli dan cukup lazim kita temui sebagai pelumas mesin kendaraan bermotor, gearbox, ataupun sistem lainnya. Pelumas semi liquid lebih dikenal sebagai grease (gemuk) memiliki kekentalan lebih tinggi dibandingkan dengan pelumas oli dan memang cenderung lebih “padat” daripada oli. Sedangkan pelumas padat memiliki wujud padat dan dibutuhkan pada kasus-kasus tertentu yang tidak dimungkinkan untuk menggunakan pelumas oli maupun grease.

Mari simak bahasan lebih dalam tentang masing-masing sistem Pelumasan.

A). Sistem Pelumasan Campur (Mix)

Sistem pelumasan campur adalah salah satu sistem pelumasan mesin dengan cara mencampur langsung minyak pelumas (oli campur/samping) dengan bahan bakar (bensin) sehingga antara minyak pelumas dan bahan bakar bercampur di tangki bahan bakar. Sifat-sifat sistem pelumasan campur :

  • Tangki bahan bakar berada diatas mesin/ lebih tinggi dari mesin (pengaliran bahan bakar dengan gaya gravitasi).
  • Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
  • Pemakaian oli boros, timbul  polusi udara tinggi
  • Dipergunakan pada motor 2 Tak dengan kapasitas kecil.
  • Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin dengan campuran 2% – 4% oli samping.

Gambar 6. Sistem pelumasan campur

Keterangan :

1. Campuran bensin dan oli samping

2. Kran bensin

3. Karburator

4. Ruang engkol

Cara kerja : Pada saat kran bensin (2) dibuka, maka campuran bensin dan oli samping (1) akan mengalir menuju karburator (3) di karburator bensin, oli samping dan udara bercampur membentuk campuran yang homogen dan masuk kedalam ruang engkol dan selanjutnya campuran baensin dan oli samping akan melumasi bagian mesin yang berada di ruang engkol dan didinding silinder.

Contoh kendaraan/mesin yang menggunakan sistem pelumasan jenis ini adalah motor stasioner, vespa.

B). Sistem Pelumasan Autolube

Gambar 7. Sistem pelumasan autolube

Sistem pelumasan autolube, oli samping/campur masuk kedalam ruang engkol dipompakan oleh pompa oli. Sehingga penggunaan oli samping/campur ini lebih efektif sesuai kebutuhan mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 2 tak. Oli samping/campur yang masuk ke dalam ruang engkol tergantung dari jumlah putaran dan pembukaan katup masuk (Reet Valve).

Cara kerja : Saat mesin hidup handle gas ditarik, maka bensin mengalir ke karburator, seiring dengan tarikan handle gas, pompa oli berputar yang menyebabkan oli samping/campur ditangki terhisap dan ditekan menuju ruang engkol melalui saluran dibelakang karburator. Bensin dan oli samping/campur menjadi satu di belakang karburator yang selanjutnya masuk kedalam ruang engkol dan melumasi bagian-bagian yang bergerak.

C). Sistem Pelumasan Percik

Sistem pelumasan percik adalah sistem pelumasan dengan memanfaatkan gerakan dari bagian yang bergerak untuk memercikan minyak pelumas ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan, misal: poros engkol berputar sambil memercikan minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.

Sistem pelumasan ini biasanya digunakan pada mesin dengan katup samping (side valve) dan kapasitas kecil.

Gambar 8. Sistem pelumasan percik

Cara kerja : Saat mesin hidup, poros engkol berputar, bagian poros engkol yang menyerupai sendok membawa minyak pelumas dan akhirnya minyak pelumas memercik ke atas melumasi dinding silinder.

D). Sistem Pelumasan Tekan.

Minyak pelumas di dalam karter dihisap dan ditekan ke dalam bagian-bagian yang dilumasi dengan menggunakan pompa oli. Sistem pelumasan ini sangat cocok untuk melumasi bagian-bagian mesin yang sangat presisi. Aliran minyak pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin, hal ini dikarenakan pompa oli diputarkan oleh mesin. Sistem pelumasan ini digunakan pada mesin 4 tak dan memiliki kelebihan pelumasan merata dan teratur. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian mesin akan kembali ke karter kembali.

Gambar 9. Sistem pelumasan tekan

Cara kerja : Minyak pelumas di karter dihisap dan ditekan oleh pompa oli melalui strainer dan dipompakan menuju bagian-bagian yang dilumasi yang sebelumnya disaring oleh filter oli. Minyak pelumas yang telah melumasi bagian-bagian yang dilumasi akan kembali ke karter. Sumber: ryder-sistem

Baca Juga : Jenis Grease yang digunakan untuk Kendaraan roda Empat 

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Jenis Grease Yang Biasa Digunakan Untuk Mobil! Sudah Tau?

Jenis Grease Yang Biasa Digunakan Untuk Mobil! Sudah Tau?

Grease atau minyak gemuk memegang peranan penting untuk melumasi bagian alat berat yang saling bergesekan pada bagian yang terbuka tanpa menimbulkan kebocoran yang disebabkan gaya gravitasi, gaya sentrifugal akibat putaran, maupun akibat adanya tekanan. Karakteristik ini tidak bisa dipenuhi oleh oli pelumas. Penggunaan grease yang tepat dapat membuat part-part yang bergesekan bertahan lama yang dengan sendirinya akan menekan biaya maintenance. Namun penggunaan grease yang tidak tepat akan membuat kerusakan part-part secara prematur atau pemakaian bahan bakar yang boros.

Jenis Grease Yang Biasa Digunakan Untuk Mobil! Sudah Tau?

Gemuk adalah pelumas semi-solid. Gunakanlah tipe yang tepat. Gemuk mineral memiliki pengaruh negatif pada part-part karet, seperti tutup silinder rem yang menjadi keras. Berikan sabun lithium berbahan gemuk glycol pada part-part karet.

Adapun jenis-jenis gemuk yaitu :

1. Gemuk Multi Purpose

Gemuk Multi Purpose  (MP) adalah gemuk multi guna dimana  gemuk  jenis yang dapat digunakan untuk segala komponen mesin.

2. Gemuk Rem Piringan

Gemuk jenis ini digunakan untuk  melapisi pad rem piringan. Fungsinya agar tidak lengket pada saat pembongkaran kembali dan mencegah bunyi-bunyi dan mencegah karat akibat terkena air

3. Gemuk Bantalan Roda

 Gemuk jenis ini digunakan untuk melumasi bantalan – bantaln bearing.

4. Gemuk Lythium Glicol

 Gemuk jenis ini digunakan untuk melumasi komponen-komponen karet yang bergerak.

5. Gemuk Lithium Molibdenum

 Gemuk jenis ini digunakan untuk melumasi bagian gigi rack and pinion.

6. Gemuk Temperatur Tinggi

Gemuk jenis ini digunakan untuk melumasi komponen-komponen yang bekerja pada temperatur panas yang tinggi.

7. Gemuk Release Bearing

Gemuk jenis ini digunakan untuk melumasi bagian release bearing pada kopling.

sumber : lksotomotif

Dari Penjalasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses perawatan bearing tidaklah mudah. namun ada banyak faktor yang mempengaruhi jenis bearing tersebut sehingga menjadi tahan lama dan tidak cepat rusak. Kami anugerah jaya bearing distributor bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Spare Part atau bearing yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan Spare Part berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Spare Part akan terpenuhi. Beli rantai di anugerah jaya bearing saja, karena kami adalah ahlinya.

Itulah tips yang dapat kami jelaskan guna untuk memberikan informasi sekaligus wawasan, kualitas dan mutu. namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Bearing, Spare Part, Roller Chain anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]