Prinsip Kerja Sistem Lubrikasi Yang Baik Dan Benar!

Prinsip Kerja Sistem Lubrikasi Yang Baik Dan Benar!

Lubrikasi atau pelumasan adalah sebuah proses atau teknik untuk mengurangi gesekan serta keausan atas salah satu atau kedua permukaan yang saling bersentuhan dan bergerak relatif terhadap satu sama lain, dengan memberikan zat pelumas di antara keduanya.

Dalam sebuah mesin akan kita dapatkan komponen-komponen yang berputar, bergeser, ataupun bergerak relatif terhadap komponen lainnya. Gerakan-gerakan tersebut akan menciptakan gesekan dengan komponen lain. Roda gigi misalnya, tidak ada roda gigi yang bekerja sendirian, pasti ada roda gigi lain yang menjadi pasangannya. Bertemunya gigi-gigi tersebut akan menciptakan gesekan satu sama lain yang jika dibiarkan tentu akan merusak mesin.

Mengurangi gesekan menjadi fungsi utama dari sistem lubrikasi, namun tentu ada fungsi-fungsi lain yang menguntungkan. Lapisan lubrikasi dapat membantu mencegah korosi dengan jalan melindungi permukaan komponen mesin dari air dan zat-zat korosif lainnya. Sistem lubrikasi dapat berfungsi pula untuk membuang zat-zat pengotor dari sistem dengan jalan mensirkulasikan oli melewati filter sehingga pengotor-pengotor tersebut terkumpul di filter oli dan tidak merusak komponen permesinan. Fluida lubrikasi juga memegang peranan penting untuk mengontrol temperatur mesin dengan jalan menyerap panas mesin dan membuangnya ke udara luar atau komponen seperti heat exchanger. Sistem lubrikasi inipun masih diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe.

1. Lubrikasi Hidrostatis

Lubrikasi hidrostatis merupakan sistem lubrikasi yang menggunakan tekanan kerja luar untuk membentuk lapisan film agar selalu terjaga bentuknya di tengah-tengah kedua permukaan yang bertemu. Lubrikasi tipe ini mempergunakan pompa oli untuk menjaga tekanan oli agar lapisan film yang terbentuk tetap berada di posisinya baik saat komponen dalam keadaan bekerja maupun diam.

2. Lubrikasi Hidrodinamik

Lubrikasi hidrodinamik menggunakan komponen mesin internal untuk menciptakan lapisan film di permukaan kedua komponen yang bertemu. Pada sistem ini, lapisan film lubrikasi hanya akan terbentuk jika mesin dalam kondisi beroperasi. Sedangkan jika dalam keadaan diam, lapisan film akan rusak dan hilang. Maka dari itu sistem lubrikasi tipe ini tidak bekerja pada saat penyalaan awal mesin, mematikan, maupun posisi putaran balik (reverse).

3. Elastohydrodynamic Lubrication

Pada satu kondisi disaat kedua bidang kontak bekerja dengan putaran tinggi dan beban yang tinggi (pada bearing misalnya), dimungkinkan beban yang ditanggung oleh lapisan film lubrikasi akan sangat tinggi. Beban tersebut akan menyebabkan tegangan tarik tinggi pada lapisan film, jika lapisan film tidak mampu menahan beban tersebut maka dimungkinkan kedua permukaan komponen akan saling bertemu dan timbul gesekan.

Solusi dari kondisi di atas adalah dengan menggunakan pelumas khusus yang jika berada dalam kondisi di atas viskositasnya akan meningkat dan nilai elastisitasnya naik. Sehingga seakan oli pelumas bersifat lentur untuk selalu menjaga lapisan film agar tidak terlepas dari permukaan yang ia lindungi.

4. Boundary Film Lubrication

Saat dua permukaan bertemu, panas akan terbentuk sebagai akibat dari tekanan antara kedua permukaan komponen tersebut. Pada tingkat temperatur dan tekanan tertentu, zat pelumas secara kimia akan bereaksi dengan permukaan kontak membentuk lapisan resistif yang kuat. Lapisan tersebut berupa lapisan film di permukaan lapisan solid (boundary film) yang ikut menahan beban kerja komponen serta mencegah terjadinya keausan komponen akibat gesekan antara kedua permukaan komponen. Dengan kata lain, pada boundary film lubrication beban yang dikenakan kepada dua permukaan komponen tidak ditanggung oleh zat pelumas, akan tetapi ditahan oleh lapisan film khusus yang terbentuk sebagai akibat dari bereaksinya zat pelumas dengan permukaan komponen.

Boundary lubrication terjadi pada saat lapisan film lubrikasi memiliki ketebalan yang sama dengan tingkat kekasaran permukaan bidang kontak komponen. Kondisi semacam ini secara umum tidak dikehendaki pada bearing dengan lubrikasi hidrostatik maupun hidrodinamik karena akan menimbulkan gesekan, kerugian energi, keausan, serta kerusakan material. Namun demikian, sebagian besar mesin akan kita dapati lapisan boundary film pada saat mereka beroperasi, terutama pada saat proses penyalaan (start up), shut down, serta di putaran mesin rendah. Pelumas dengan zat aditif terus berusaha dikembangkan untuk dapat meminimalisir efek negatif dari boundary film lubrication.

5, Mixed Film Lubrication

Mixed film lubrication atau lubrikasi campuran merupakan pertengahan antara lubrikasi hidrodinamik dengan boundary. Lubrikasi ini terjadi pada saat ketebalan film fluida lubrikasi sedikit lebih besar daripada kekasaran permukaan bidang kontak, sehingga masih ada sedikit permukaan komponen (disebut sebagai asperities) yang saling bergesekan secara langsung. Asperities adalah bagian mikroskopis permukaan material yang menjadi puncak tertinggi di antara keseluruhan permukaan bidang kontak. Pada lubrikasi tipe ini, boundary film akan terbentuk hanya di area tertentu yang kita kenal sebagai asperities tersebut, sedangkan di area lain pelumasan akan bertipe hidrodinamik.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Apakah Lubrikasi Dapat Merusak Bearing Sejak Dini!

Apakah Lubrikasi Dapat Merusak Bearing Sejak Dini!

Terdapat beberapa jenis bearing, ada shell bearing (metal duduk) yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara permukaan connecting rod dan axle, ada juga rolling-element bearing(laher) yang sering kita temukan dimana-mana dari mainan ‘fidget spinner’ hingga di dalam mesin-mesin pesawat. Bearing yang dimaksud artikel ini adalah rolling element bearing, yaitu bearing yang berfungsi untuk mengarahkan gerak kompenen mesin ke arah yang diinginkan dan membatasi gerakan ke arah lain.

Laher yang berukuran kecil yang digunakan untuk kecepatan yang rendah, seringkali didesain untuk tidak membutuhkan perwatan atau lubrikasi tambahan. Akan tetapi, kebanyakan bearing tetap membutuhkan lubrikasi secara berkala dan perawatan tambahan agar usia bearing dan usia mesin menjadi optimal.

Bearing biasanya berputar diatas lapisan lubrikasi yang sangat tipis, biasanya lebih tipis dari 1 micron. Dengan luas kontak yang sangat kecil, maka tekanan yang diberikan pada permukaan tersebut dapat mencapai 500.000 psi. Jika pada lubrikasi terdapat benda asing seperti debu atau air, maka titik tumpunya akan berubah dan menyebabkan bearing menjadi lebih cepat aus. Hasilnya adalah kerusakan bearing akibat kontaminasi. Bearing yang cepat aus akan menjadi lebih pendek umurnya.

Image result for lubrikasi pada bearing

Meskipun kontaminasi sudah dicegah, jika lubrikasi yang digunakan tidak cocok dengan aplikasi, maka dapat terjadi kerusakan bearing akibat lubrikasi. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengerti hal utama yang menyebabkan lubrikasi mengurangi usia bearing.

1. Lubrikasi Yang Tidak Cocok

Setiap lubrikasi mempunyai karateristik masing-masing yang terdiri dari beberapa kriteria seperti viskositas, zat aditif dan konsistensi(grease). Saat memilih lubrikasi, Anda perlu mengetahui apakah lubrikasi tersebut cocok untuk aplikasi bearing berdasarkan tipe bearing, kecepatan putar/speed factor, dan kondisi operasional. Jika faktor tersebut tidak diperhitungkan, ada kemungkinan lubrikasi yang dipilih tidak cocok dengan kondisi mesin sehingga menyebabkan bearing menjadi cepat aus dan rusak.

Saat melakukan penambahkan grease atau oli, usahakan untuk menggunakan lubrikasi yang sama karakteristiknya, bahkan mereknya. Jika ingin mengganti lubrikasi dengan karakteristik yang berbeda, kuras lubrikasi yang lama terlebih dahulu, baru diisi dengan yang baru. Lubrikasi  dengan karakteristik berbeda juga dapat mengubah zat kimia dalam campuran lubrikan tersebut sehingga mengubah viskositasnya, bahkan zat aditifnya dapat kehilangan fungsinya.

2. Kurang Lubrikasi

Untuk bearing yang diberikan grease, jumlah grease yang diberikan dan seberapa sering grease ditambahkan sangat penting untuk memastikan titik beban bearing mempunyai lubrikasi yang cukup. Terlalu jarang memberi grease atau pemberian grease yang terlalu sedikit dapat menyebabkan bearing lebih cepat aus.

Kerusakan bearing yang diakibatkan oleh kurang lubrikasi dapat memicu kerusakan ditempat lain karena bearing tesebut akan menjadi sangat panas dan menghasilkan partikel-partikel aus yang dapat menyebar ketempat lain. Cek level oli secara berkala untuk memastikan lubrikasi yang diberikan tetap optimal.

3. Terlalu Banyak Lubrikasi

Jumlah grease yang terlalu banyak juga tidak baik. Jika terlalu banyak memberikan grease pada bearing yang kecepatannya tinggi, maka mesin perlu berkerja lebih keras untuk berputar sehingga mesin menjadi semakin panas. Temperatur mesin yang panas akan mengubah viskositas grease sehingga menjadi tidak optimal dan dapat menambah kerusakan lain.

4. Suhu Penggunaan Tinggi

Viskositas lubrikasi berubah sesuai dengan suhunya. Bearing yang bekerja pada suhu yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mempengaruhi viskositas lubrikasi, oksidasi, degradasi zat aditif dan mengacaukan kinerja mesin. Jika suhu menjadi lebih panas karena faktor eksternal seperti suhu diluar panas, sebaiknya tipe lubrikasi disesuaikan.

Jika suhu lubrikasi menjadi lebih panas karena faktor internal, cari dan perbaiki penyebab utamanya. Hal yang sering terjadi seperti terlalu banyak lubrikasi, kurang lubrikasi dan poros tidak sejajar.

5. Terkena kontaminasi

Ada 2 jenis kontaminasi, kontaminasi benda padat dan kontaminasi cairan. Kontaminasi benda pada seperti debu biasanya masuk ketika pengisian lubrikan baru, melalui seal yang aus atau dari lubang-lubang yang lain. Jika terlalu banyak kontaminasi padat, maka lubrikasi tidak akan mampu untuk mencegah ‘three body abrasion’ atau gesekan antara 2 permukaan padat dan kotoran yang terhambat ditengahnya. Jika benda padat yang mengkontaminasi adalah sejenis katalis besi, maka kualitas lubrikan dapat menjadi turun karena oksidasi.

Kontaminasi cairan dapat masuk seperti kontaminasi padat, bahkan jika lingkungan mesin lembab, embun dapat menyelinap masuk dan bercampur dengan oli. Air sangat bebahaya jika tercampur dengan oli. Air tidak dapat memberikan lubrikasi sehingga mengganggu titik beban pada bearing. Air juga dapat mengubah viskosistas lubrikan,membuat lubrikan teroksidasi dan melalui hidrolisis, yaitu ketika zat kimia lubrikan berubah secara permanen dan zat additifnya berubah menjadi asam dan tidak berfungsi. Karat juga merupakan salah satu akibat campuran air dan besi.

Kesimpulannya, kerusakan akibat lubrikasi atau kerusakan akibat kontaminasi dapat menyebabkan lubrikan menjadi rusak atau bearing dan perangkat mekanik lain menjadi rusak. Ketika banyak kerusakan kecil terjadi, akan menumpuk dan menghasilkan malapetaka pada mesin tersebut. Jika hal ini terjadi, lakukan analisa lubrikan untuk mengetahui petunjuk penyebab kerusakan, apakah karena suhu, kontaminan yang terlalu banyak, perubahan di viskositas dan lain-lain.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Penjelasan Lubrikasi Pada Sistem Bearing!

Penjelasan Lubrikasi Pada Sistem Bearing!

Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjadi komponen penting pada berbagai desain mesin yang melibatkan poros (shaft) dengan casing atau bagian yang diam, seperti motor listrik, motor bakar, pompa, roda, dan lain sebagainya. Bearing menjadi titik pertemuan antara bagian mesin yang berputar dengan bagian yang diam. Ia juga bertugas untuk mentransmisikan beban yang ada pada poros untuk diteruskan ke sisi casing, atau bisa juga sebaliknya.

Karena fungsinya yang krusial, bearing membutuhkan perawatan yang baik sehingga didapatkan umur kerja yang panjang. Salah satu bentuk perawatan bearing yang utama adalah lubrikasi atau pelumasan. Berikut adalah fungsi lubrikasi pada bearing:

1. Membentuk lapisan film lubrikasi diantara dua bidang kontak sehingga dapat membantu menahan beban kerja serta mencegah keausan dan kerusakan prematur.
2. Menyerap panas yang timbul.
3. Mencegah kontaminasi kotoran-kotoran yang berasal dari luar.
4. Menghindari suara bising.
5. Mencegah korosi pada bearing.
6. Sebagai sistem sealing tambahan.

Secara umum sistem pelumasan pada bearing dibagi menjadi tiga jenis, yakni menggunakan grease, menggunakan oli, dan tipe kering. Pemilihan diantara ketiganya tergantung atas kondisi operasional bearing, jenis dan ukuran bearing, konstruksi penggunaan bearing, kebutuhan sirkulasi pelumasnya serta biaya yang tersedia.

Grease Lubrication
Grease adalah zat lubricant yang berstruktur semi-solid. Grease dibuat dari minyak mineral atau juga nabati yang dicampur dengan zat pengental sejenis sabun. Terkadang ditambahkan pula dengan zat aditive seperti PTFE, grafit, dan molibdenum desulfit, untuk memperbaiki sifat-sifat pelumasnya.

Grease digunakan pada mekanisme bearing yang hanya membutuhkan sedikit lubrikasi, dimana tidak perlu menggunakan oli sebagai lubricant. Ia juga berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran masuk ke bearing. Sisi negatif dari penggunaan grease adalah gesekan pada bearing yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan oli, hal ini disebabkan karena nilai viskositasnya yang tinggi.

Image result for lubrikasi pada bearing

Berikut adalah beberapa jenis grease bearing yang diklasifikasikan berdasarkan jenis bahan dasar serta fungsinya:

1. Mineral Grease. Jenis ini menggunakan bahan dasar utama dari mineral minyak bumi, yang dikentalkan oleh bahan sabun. Tipe ini biasa digunakan pada bearing-bearing mesin industri. Dapat bekerja pada temperatur tinggi, terutama yang berbahan dasar sintetis.

2. Silicone Grease. Tipe ini menggunakan bahan pengental silika yang tidak akan membentuk struktur kristal di dalamnya. Grease tipe ini tidak akan merusak seal yang terbuat dari karet karena bahan dasarnya yang tidak menggunakan minyak bumi.

3. Food-Grade Grease. Grease jenis ini menggunakan bahan dasar minyak nabati. Ia digunakan sebagai pelumas pada bearing-bearing mesin yang melakukan kontak langsung dengan makanan. Industri manufaktur yang memproduksi makanan pasti menggunakan pelumas jenis ini pada mesinnya.

Salah satu jenis bearing yang paling banyak digunakan di dunia industri adalah tipe ball bearing. 90% dari ball bearingmenggunakan pelumas grease. Penggunaan grease pada ball bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan desain bearingtersebut menjadi tiga, yaitu:

1. Single-Shield Bearing. Tipe ini menggunakan sebuah bearing yang memiliki desain khusus dimana pada salah satu sisinya dibuat sebuah dinding tipis (shield). Dinding ini berfungsi untuk menjaga agar kotoran yang tercampur dengan grease di luar dinding tidak masuk ke sisi roller. Desain ini akan lebih memperpanjang usia bearing karena kotoran tidak akan secara mudsh masuk ke sisi roller.

2. Double-Shield Bearing. Sama dengan tipe sebelumnya, hanya saja kali ini terdapat dua dinding tipis di kedua sisi roller. Dengan desain ini akan didapatkan perlindungan yang lebih maksimal terhadap roller. Sirkulasi grease terjadi dengan perlahan pada saat mesin berputar dan menciptakan gaya sentrifugal pada bearing tersebut.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Penjelasan Tentang Pillow Block Atau Bantal Blok Bantalan!

Penjelasan Tentang Pillow Block Atau Bantal Blok Bantalan!

Blok bantal sebenarnya adalah varian dari bantalan bola dalam alur, yang dicirikan bahwa permukaan luar garis luar dari bola lingkar luar adalah bulat, dan dapat dipasang ke permukaan bola cekung yang sesuai dari bantalan kursi untuk berfungsi sebagai fungsi pemusatan. Hal ini terutama digunakan untuk menanggung beban gabungan radial dan aksial terutama berdasarkan beban radial, dan umumnya tidak cocok untuk menanggung beban aksial saja.

Bantalan jenis ini tidak memungkinkan poros untuk dimiringkan relatif terhadap perumahan, menciptakan gaya aksial tambahan di bawah beban radial. Jarak aksial bantalan jenis ini memiliki hubungan yang baik dengan apakah bearing dapat bekerja secara normal.

Detail Cepat Tentang Pillow Block.
Jenis: Blok Bantal
Ukuran Bore: 15 mm
Nama Merek: NSK SKF WST
Nomor Model: UCP205 ucp206 ucp207
Tempat Asal: Shandong, Cina (Daratan)
Bahan: Besi
Bahan Bantalan: 100% Baja Chrome
Bahan perumahan: Cast Iron HT200
Sertifikasi: ISO9001: 2008
Layanan: Layanan OEM Disesuaikan
Jenis Segel: Terbuka
Packing: Merek Kemasan Asli
PASAR UTAMA: Amerika
Aplikasi: Mesin

Image result for pillow block

Blok bearing merupakan bearing yang sudah dilengkapi dengan dudukan sehingga kita tidak perlu lagi membeli bering bersama dudukannya secara terpisah.

Blok bearing biasanya dipasang di lingkungan yang relatif bersih dan umumnya digunakan untuk beban yang lebih rendah dari industri umum. Ini berbeda dari “blok Plummer” yang merupakan rumah bearing yang dibuat tanpa bearing didalamnya ( rumah dan bearing terpisah ) dan biasanya digunakan untuk penggunaan beban yang lebih tinggi dan lingkungan industri yang korosif. Namun istilah bearing blok dan blok Plummer digunakan secara bergantian di negara-negara tertentu.

Aplikasi mendasar dari kedua jenis tersebut adalah sama yaitu untuk memegang bantalan/bearing antara bagian luar yang diam ( stastor ) terhadap bagian dalam yang berputar ( rotasi cincin bearing ) agar tetap pada posisinya masing-masing.

Blok Bearing ada yang dibuat menjadi satu kesatuan dan ada yang dibuat memiliki tutup dibagian atasnya sehingga bisa dibuka ( tutup dan basis ) sehingga bearing yang ada didalamnya bisa dilepas untuk penggantian disebut type split

Berbagai macam segel disediakan untuk mencegah debu dan kontaminan lainnya dari lingkungan sekitar agar tidak bisa masuk kerumah bearing. Jadi rumah bearing melindungi bearing agar tetap bersih dari pengaruh lingkungan sekitar dan bearing bebas berputar, sehingga meningkatkan kinerja dan siklus perputaran mesin. Rumah bantalan biasanya terbuat dari besi cor kelabu. Namun berbagai macam nilai logam yang berbeda dapat digunakan untuk memproduksi jenis yang sama.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Penjelasan Singkat Tentang Hydraulic Seal!

Penjelasan Singkat Tentang Hydraulic Seal!

Hydraulic seal atau seal pada sistem hirolik (hydraulic system) berfungsi untuk mencegah kebocoran dari suatu sistem yang bergerak secara resiprokal (up/down, left/right). Hydraulic seal dapat dikelompokan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Piston Seal – dipasang pada Piston
2. Rod Seal – dipasang pada Housing
3. Guide Ring – dipasang untuk menghindari gesekan antara piston dgn silinder
4. Dust Seal – untuk mencegah masuknya kotoran pada sistem

Image result for Hydraulic seal

Adapun macam – macam seal yang digunakan pada system alat berat yang paling umum adalah:

1. O-ring – berbentuk seperti huruf O ini adalah seal yang applikasinya paling banyak karena sederhana, effisien dan pemasangannya sangat mudah, terbuat dari karet sintetis. O-ring dirancang untuk digunakan dalam groove dimana O-ring ditekan (+/_ 10%) diantara permukaannya. Penggunaan O-ring harus memiliki permukaan yang halus dimaksudkan untuk mengurangi gesekan dengan permukaan yang bergerak. Penggunaan aplikasi statis dan tekanan tinggi biasanya diperkuat dengan back-up ring untuk mencegah O-ring keluar dari tempatnya.

2. U-Packing dan V-Packing – berbentuk U atau V umumnya digunakan untuk menyekat shaft yang berputar pada piston dan rod end silinder. Merupakan seal dinamis terbuat dari kulit, karet sintetis ataupun karet alami, plastik dan bahan lain. Bagian sisi yang terbuka/Lip dipasang ke arah tekanan sistem sehingga tekanan akan mendorong lip pada permukaan yang bertemu untuk membentuk sekat yang kuat.

3. Mechanical Seal – adalah sejenis seal dinamis, yang umumnya dibuat dari logam atau karet. Terkadang bagian yang berputar dari seal itu dibuat dari karet, yang kemudian dilapisi logam dibelakangnya untuk dipasangkan pada housing. Adapun dalamnya dipasang pada shaft yang berputar dan sebuah pegas menahan dua bagian seal dengan kekuatan yang sama.

3. Metallic seal- adalah jenis seal dinamis, dan biasanya terbuat dari baja terbagi atas dua jenis yaitu expanding metallic seal dan non expanding metallic seal. Dibuat cukup presisi namun bukan tujuan menutupi kebocoran, sering  juga disebut dengan fluid wiper seal dan applikaisnya untuk suhu sangat tinggi. Ring piston adalah contoh dari seal jenis ini.

4. Compression packing / jam packing – penggunaan dalam aplikasi dinamis dibuat dari plastik, kain asbes, kapas berlaminasi karet ataupun logam yang fleksibel. Penggunaan compression packing sama dengan penggunaan U-Packing dan V-Packing dan digunakan pada  suhu rendah. Pelumasan sangat penting, karena  akan menggores bagian-bagian yang bergerak jika dibiarkan bekerja dalam keadaan yang kering.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Pengertian Wiper Seal! Simak Penjelasan-Nya!

Pengertian Wiper Seal! Simak Penjelasan-Nya!

Sealing / penyegelan merupakan faktor penting dalam fungsi yang tepat dari aplikasi hidrolik, kebocoran dari silinder atau di piston, bersama dengan masuknya kontaminan yang tidak diinginkan, mengurangi umur dan efisiensi seluruh aplikasi.Ada berbagai produk Seal, teknologi dan teknik untuk menjaga minyak dan kontaminan dari sistem hidrolik, masing-masing memiliki manfaat yang unik. dalam beberapa penggunaan yang keras, fitur segel individu tidak memenuhi persyaratan untuk peralatan dan sistem Seal diperlukan.

Desain Wiper Seal:

1. Memberikan kekuatan menyeka agresif untuk mencegah lumpur, air, kotoran dan kontaminasi lainnya
2. Membiarkan pelumas film minyak untuk kembali ke sistem pada stroke yang inward
3. Melindungi elemen penyegelan utama, sehingga meningkatkan kehidupan segel
4. Sering dibuat dari Polyurethane, yang menawarkan ketahanan abrasi tinggi
5. Sering digunakan sebagai segel minyak linkage pin.

Image result for wiper seal

Rod SEAL:
1. Mengandung cairan sistem dari melarikan diri ke atmosfer
2. Harus menyediakan fungsi penyegelan pada tekanan rendah dan tinggi
3. Membutuhkan ekstrusi yang sangat baik dan ketahanan aus
4. Harus menyediakan kemampuan pompa-back yang baik untuk pelumas film minyak
5. Sering harus menahan hingga 6000 psi .

Fungsi Dan Cara Kerja:

Reciprocal Seal ialah seal yang digunakan untuk mencegah kecocoran dari suatu sistem yang bergerak secara resiprokal (naik/turun, kanan/kiri). Contoh umum dari seal ini ialah seal hidrolik penumatik, karena kedua sistem tersebut bergerak secara resiprokal. Weeper/Dust Seal, seal ini berguna untuk mencegak masuknya kotoran yang akan terbawa masuk kedalam sistem hidrolik/penumatik akibat keluarnya rod/as/piston dari rumahnya pada saat beroperasi.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Cara Memilih Seal Hydraulic Dan Pneumatic! Simak Ulasan-Nya!

Cara Memilih Seal Hydraulic Dan Pneumatic! Simak Ulasan-Nya!

Bagian yang tak kalah pentingnya dalam sebuah sistem baik pada Cylinder hydraulic maupun Cylinder pneumatic adalah sealkityang terdapat dalam cylinder. Sebagaimana pada bagian cylinder Seal Kit juga terdiri dari beberapa bagian yaitu  Piston Seal, Rod Seal, Dust Seal  atau Wiper dan O-ring yang merupakan penghubung antara bagaian-bagian cylinder.

Seal hydraulic cukup banyak sekali bentuknya sesuai dengan fungsinya serta bahan yang digunakan juga bermacam-macam dari bahan yang standard hingga yang tahan panas diatas 100 drajad celcius.

Mengenai bentuk dari seal hydraulic biasanya untuk masing-masing manufacture memberi type yang berbeda-beda hal ini penting di ketahui sebagai cara memilih seal hydraulic sedangkan bahan yang digunakan mengacu pada beban dan aplikasi temperature. Untuk standart sering digunakan poly Urethane(PU), Nitrile Rubber(NBR), Hydrogenated Rubber( NHBR), Ethylene Propylene Rubber(EPDM), Fluorine Rubber(FR) dan masih banyak lagi bahan special atau gabungan yang digunakan. Dan sebagai catatan untuk aplikasi seal hydraulic yang bekerja pada temperature tinggi ( pada area yang panas seperti peleburan logam  ) biasanya digunakan bahan HNBR yang tahan hingga temperature 135 derajad celcius atau bisa juga menggunakan seal hydraulic dengan menggunakan bahan EPDM bisa tahan hingga 150 derajad celcius dan FKM yang mampu kerja hingga temperature 200 derajad celcius dan PTFE (Polytetrafluoroethylene) yang cukup ekstrim karena mampu kerja hingga temperature 260 derajad celcius.

Image result for Seal Hydraulic Dan Pneumatic

Namun demikian untuk aplikasi dengan pressure yang tinggi banyak dipakai jenis V-Packing baik untuk rod seal maupun piston seal tergantung pada kebutuhan. Kharekter V Packing yang bertumpuk memungkinakan umur dari seal ini lebih awet namun demikian dari segi harga cukup mahal.

diluar seal tersebut pada cylinder dilengkapi dengan O-ring yang berfungsi sebagai seal setatis untuk mencegah keluarnya fluida ( angin atau oli) keluar dari bagian-bagian yang tehubung pada cylinder seperti bagian cylinder tube dengan end cup, cylinder tube dengan head cylinder atau dudukanya, piston dengan rod.

Sedangkan untuk untuk cylinder dengan stroke yang yang panjang biasanya dilengkapi dengan wear ring yang berfungsi untuk menjaga kesetabilan gerakan ang berfungsi sebagai sliding bearing. Pada aplikasi lapangan dimana Cylinder hydraulic yang original sering dilakukan modifikasi dengan tujuan menurunkan maintenance cost karena sealkit susah sekali didapatkan atau pemilihan cylinder hydraulic original tidak sesuai dengan aplikasinya sehingga performance cylinder rendah. Dalam hal ini yang dimaksud adalah mengganti seal original ( bawaan cylinder ) dengan seal yang terdapat di pasaran indonesia.

Hal ini sering sekali dilakukan selain  menurunkan maintenance cost juga pada kasus tertentu bertujuan meningkatkan performace cylinder, dikarenakan seal bawaan cylinder biasanya disesuaikan dengan dari mana cylinder tersebut di buat. Banyak cylinder yang dibuat di Eropa atau Amerika menggunakan seal dengan standart negara tersebut sehingga saat melakukan penggantian seal kesulitan mendapatkannya. Seal dari brand eropa atau amerika sangat sulit didapatkan di Indonesia kecuali yang di produksi oleh Hallite, itupun jenis-jenis tertentu biasanya tidak terdapat setock dan harus inddent hingga 3 bulan. Bahkan untuk seal yang diproduksi oleh parker sendiri yang notabane brand dari parker sudah banyak populasinya di Indonesia juga sulit didapatkan dan biasanya masalah klasik nggak ada stock dan indent.

Karena harga yang mahal dan waktu delevery yang lama banyak sekali dilakukan modifikasi untuk mengganti brand dan type yang disesuaikan dengan stock yang terdapat di pasaran Indonesia. Modifikasi jika dilakukan harus memperhatikan aspek Bahan / matrial seal dan Jenis/ model / type dari seal, hali ini untuk menjaga performance dari cylinder baik terhadap besarnya pressure dan ketahanan dari seal. Modifikasi hendaknya dilakukan seminimal mungkin dengan merubah dimensi dari dudukan seal baik pada dudukan piston, maupun head cylinder.

Pada aplikasi lapangan banyak sekali dilakukan perubahan ukuran rod piston karena sebab tertentu terdapat cacat sehingga rod piston atau cylinder tube di repair dengan di grinding dan di rehardchrome atau di honning pada cylinder tube. Tujuan dari repair rod piston atau cylinder tube untuk menekan biaya service cylinder dan yang paling fatal dilakukan adalah ketika perubahan dimensi diameter baik rod maupun cylinder tube terlalu berlebihan sehingga saat dihardchrome tidak mampu mencapai ukuran standart yang selanjutnya dilakukan dengan merubah ukuran (dimensi ) diameter seal hydraulic.

Dari tahapan dan langkah seperti ini akan membuat maintenance cost justru lebih mahal, karena setiap penggatian seal kit yang rutine dilakukan selalu dengan seal kit pesanan khusus karena ukuran cylinder tube atau rod piston sudah berubah. Dan yang perlu diketahui bahwa seal yang tidak standart atau pesanan khusus harganya pasti  akan sangat mahal sekali dan waktu pembuatannya juga memakan waktu yang lama. Selain mahalnya harga seal pesanan khusus yang perlu diwaspadai adalah dimensi dari seal yang pesanan ini biasanya di kerjakan dengan proses machining dan bukan proses molding ( cetakan) sehingga akurasi dari dimensi seal tergantung pada mesin dan manusia ( human eror dan kepresisian mesin machining ). Serta yang paling mencolok adalah kita tidak pernah tahu kwalitas bahan yang digunakan karena hanya pihak pembuat yang mengetahui kebenaran kwalitas dari bahan. Karena itu jika ada masalah pada rod cylinder atau cylinder tube yang apabila di repair dapat menyebabkan dimensi berubah terlalu ekstrim saya sarankan untuk menggantirod cylinder atau tube cylindernya karena akan lebih aman dan lebih murah biaya maintenance selanjutnya.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Sebab Kerusakan Bearing! Simak Ulasan-Nya

Sebab Kerusakan Bearing! Simak Ulasan-Nya

Pemeriksaan bearing dengan teliti dan hati-hati akan menunjukkan sebab-sebab kenapa bearing tersebut rusak. Berikut ini adalah sebab-sebab kerusakan bearing dan bagaimana mengenalinya.

1. Abrasi
Masuknya kotoran dan pasir ke dalam bearing dapat menyebabkan keausan dini karena kotoran tersebut akan menyebabkan permukaan bearing menjadi kasar.

2. Kekurangan Pelumasan

Timbulnya panas merupakan akibat kekurangan pelumasan. Panas menyebabkan perubahan warna pada permukaan bearing, roller dan ball. Pada plain bearing, kekurangan pelumasan akan mengakibatkan goresan, keausan berlebih dan akhirnya akan menyebabkan keseluruhan bagian bearing mengalami kerusakan. Sangatlah penting melakukan pelumasan pada pin dan bearing untuk meyakinkan tidak terjadi keausan.

3. Korosi
Air dan uap akan menyebabkan korosi. Ini terlihat seperti bekas lubang atau karat. Penanganan yang ceroboh atau penyimpanan bearing yang tidak benar setelah pencucian dapat menyebabkan korosi pada permukaan. Bearing harus dilumasi dan dibungkus dengan kertas yang diberi oli meskipun untuk periode penyimpanan yang singkat.

  • Corosion;Karat membuat bekas pada permukaan, atau bagian lain dari bearing.
  • Pitting:Permukaan bearing yang berlubang-lubang. Ini merupakan korosi lanjutan yang disebabkan oleh air atau kelembaban.Image result for kerusakan bearing

4. Pemasangan yang Salah
Ball dan roller bearing biasanya mempunyai toleransi kesesuaian pemasangan antara bearing dengan shaft. Ini tidak boleh berlebihan karena apabila berlebihan inner race akan dipaksa mengembang dan akan terjadi pembengkokan bearing, yang akan mengakibatkan kerusakan.
Setiap cacat atau kerusakan pada shaft akan menyebabkan distorsi pada race. Area yang terdistorsi ini akan kelebihan beban sehingga kerusakan akan bermula area tersebut. Shaft harus bersih dan halus agar bearing dapat terpasang dengan tepat. Pemasangan outer race bearing ke dalam housing juga harus diperhatikan. Shaft dan housing harus diperiksa terlebih dahulu sebelum pemasangan bearing.

  • Crack Race;Inner race dapat mengalami keretakan jika terlalu kencang pada shaftnya dan outer race dapat retak jika terlalu kencang pada housing.
  • Fretting;merupakan tanda pengikisan yang disebabkan oleh pergerakan. Umumnya terjadi ketika bearing terlalu longgar pada dudukannya atau shaft.

5. Penyetelan yang Salah
Penyetelan yang dilakukan dapat: terlalu longgar, tepat atau terlalu kencang. Selalu mengacu pada spesifikasi pabrik pembuat untuk menentukan apakah bearing tersebut harus di pre load atau tidak. Bearing harus disetel dengan tepat karena jika tidak akan menyebabkan ball atau roller pecah dan permukaan bearing menjadi tergores. Penyetelan yang terlalu kencang.Brinelling

  • Brinelling dapat terjadi ketika bearing kelebihan beban atau salah dalam pemasangan, yaitu timbulnya lekukan-lekukan lubang pada raceway.
  • Permukaan yang berlubang-lubang pada bearing disebabkan karena logam terlalu tertekan yang disebut sebagai kelelahan logam. Ini bisa disebabkan oleh penyetelan yang terlalu longgar, yang membuat dampak atau beban kejut pada permukaan bearing. kelebihan beban pada bearing adalah kemungkinan penyebab lainnya

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Bearing Open dan Close, Berbeda Cara Perlakuannya!

Bearing Open dan Close, Berbeda Cara Perlakuannya!

Bearing atau laher kerap dilupakan perawatannya oleh pemilik sepeda motor. Padahal peran bearing amat vital serta menentukan keseimbangan terhadap laju kendaraan itu sendiri.

Jika bearing tidak dirawat dengan baik maka akan menyebabkan keseimbangan laju pada roda akan kacau serta dapat menyebabkan kecelakaan.Rusaknya komponen rel cakram yang disebabkan karena putaran roda tidak stabil. Dan getaran berlebih pada roda akan diteruskan kesemua bodi kendaraan, sehingga komponen lainnya berisiko rusak.

Bearing yang dipakai pada sepeda motor biasanya berjenis ball bearing baik yang bertipe open (tidak ada penutup di kedua sisinya) dan close (bertutup). Meski fungsi dan kinerjanya sama saja, namun perlakuan bearing tipe open dan close ternyata jauh berbeda, terutama dalam hal perawatan.

Image result for Bearing close

Untuk bearing atau laher tipe terbuka memiliki kelemahan cepat sekali aus karena tidak ada pelumas/gemuk yang dapat bertahan di bola putarnya. Artinya pemilik sepeda motor harus sering-sering memperhatikan kondisinya, dan berikan pelumasan secara rutin agar perputaran bearing tersebut selalu maksimal.

Sementara bearing tipe close yang memiliki penutup pada kedua sisinya, baik penutup karet maupun penutup lempengan atau seng, terbilang tahan banting. Pasalnya bearing/laher jenis ini bisa mempertahankan gemuk pelumas tetap di dalam dan melumasi bola putar. Artinya jangan sesekali membuka kedua penutupnya.

Jika hendak menambahkan gemuk, usahakan membuka penutup bearing pada satu bagian saja. Selain itu pasang saat memasang kembali laher, usahan bagian yang tutupnya dibuka menghadap ke dalam. Hal ini untuk mencegah air atau kotoran masuk ke dalam bearing.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Elemen Yang Membahas Tentang Bearing! Simak Ulasan-Nya!

Elemen Yang Membahas Tentang Bearing! Simak Ulasan-Nya!

Pada bantalan, terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat.

Pada poros/as roda yang digunakan adalah bantalan gelinding (bearing), karena bantalan gelinding mampu menahan beban berat. Bearing di pasang di kiri dan kanan roda, serta bushing yang di pasang di tengah. Bushing sendiri memiliki fungsi untuk menahan bearing dan as roda agar segaris lurus ( horizontal ) dan tetap stabil bila terjadi guncangan yang keras. Bantalan gelinding mempunyai keuntungan dari gesekan gelinding yang sangat kecil dibandingkan dengan bantalan luncur. Elemen gelinding seperti bola atau rol dipasang antara cincin luar dan dalam.

Dengan memutar salah satu cincin tersebut, bola atau rol akan melakukan gerakan gelinding sehingga gesekan akan jauh lebih kecil. Untuk bola atau rol, ketelitian tinggi dengan bentuk dan ukurannya merupakan suatu keharusan. Karena luas bidang kontak antara bola dan rol dengan cincin sangat kecil, maka besarnya beban yang dipakai harus memiliki ketahanan dan kekerasan yang sangat tinggi.

Secara prinsip, berdasarkan tipe elemen yang berputar, bearing dapat dibedakan menjadi :
1. Ball bearing (bola)
2. Cylinder bearing (silinder)
3. Barrels bearing (tong)
4. Taper bearing (kerucut)
5. Needle bearing (jarum)

Image result for bearing

Tipe Bearing Dan Penerapannya

Bearing yang beredar sekarang terdiri dari berbagai macam bentuk dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal yang perlu diketahui dalam pemilihan bearing antara lain :

1. Mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan dan akibatnya. Bearing yang telah rusak akan menimbulkan bunyi yang berisik. Dengan mengetahui dan memahami penyebab kesalahan dan kesalahannya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengatasi masalah selanjutnya.
2. Mengetahui standar bearing, hal ini untuk memudahkanpemesanan/pembeliannya jika ada penggantian bearing.

Jenis-jenis bearing antara lain :

1. Single row groove ball bearings
2. Double row self aligning ball bearings
3. Single row angular contact ball bearings
4. Double row angular contact ball bearings
5. Double row barrel roller bearings
6. Single row cylindrical bearings
7. Tapered roller bearings
8. Single direction thrust ball bearings
9. Double direction thrust ball bearings
10. Ball and socket bearings

Secara umum jenis bearing dibagi berdasarkan jenis diatas, namun pada kenyataannya bentuk dan ukurannya pun bervariasi. Keadaan ini biasanya disebutkan dalam katalog yang dibuat oleh pabrik yang bersangkutan. Variasi-variasi itu biasanya adalah :
1. Diameter poros
2. Lubang bearing cincin dalam
3. Lebar bearing
4. Seal

Cara Pasang:

1. Single row groove ball bearings
Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya. Karena memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada arah radial dan aksial. Maksud dari beban radial adalah beban yang tegak lurus terhadap sumbu poros, sedangkan beban aksial adalah beban yang searah sumbu poros.

2. Double row self aligning ball bearings
Jenis ini mempunyai dua baris bola, masing-masing baris mempunyai alur sendiri-sendiri pada cincin bagian dalamnya. Pada umumnya terdapat alur bola pada cincin luarnya. Cincin bagian dalamnya mampu bergerak sendiri untuk menyesuaikan posisinya. Inilah kelebihan dari jenis ini, yaitu dapat mengatasi masalah poros yang kurang sebaris.

3. Single row angular contact ball bearings
Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban radial. Bearing ini biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara pararel maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk menahan beban aksial.

4. Double row angular contact ball bearings
Disamping dapat menahan beban radial, jenis ini juga dapat menahan beban aksial dalam dua arah.  Karena konstruksinya juga, jenis ini dapat menahan beban torsi. Jenis ini juga digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan yang tersedia tidak mencukupi.

5. Double row barrel roller bearings
Bearing ini mempunyai dua baris elemen roller yang pada umumnya mempunyai alur berbentuk bola pada cincin luarnya. Jenis ini memiliki kapasitas beban radial yang besar sehingga ideal untuk menahan beban kejut.

6. Single row cylindrical bearings
Jenis ini mempunyai dua alur pada satu cincin yang biasanya terpisah. Efek dari pemisahan ini,  cincin dapat bergerak aksial dengan mengikuti cincin yang lain. Hal inimerupakan suatu keuntungan, karena apabila bearing harus mengalami perubahan bentuk karena temperatur,maka cincinya akan dengan mudah menyesuaikan posisinya. Jenis ini mempunyai kapasitas beban radial yang besar pula dan juga cocok untuk kecepatan tinggi.

7. Tapered roller bearings
Dilihat dari konstriksinya, jenis ini ideal untuk beban aksial maupun radial.  Jenis ini dapat dipisah, dimana cincin dalamnya dipasang bersama dengan rollernya dan cincin luarnya terpisah.

8. Single direction thrust ball bearings
Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksial dalam satu arah saja. Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban aksial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis ini sangat sensitif terhadap ketidak sebarisan ( misalignment ) poros terhadap rumahnya.

9. Double direction thrust ball bearings
Jenis ini sama seperti point 8, hanya saja bearing jenis ini dapat diberi beban aksial dalam dua arah. Bagian – bagiannya pun juga dapat dipisahkan sehingga mudah bongkar dan pasangnya.

10. Ball and socket ball bearings
Bearing jenis ini mempunyai alur dalam berbentuk bola, yang bisa membuat elemennya berdiri sendiri. Kapasitasnya sangat besar terhadap beban aksial.  Selain itu juga dapat menahan beban radial secara simultan dan cocok untuk kecepatan yang tinggi.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]