Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker), Pahamilah!

Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker), Pahamilah!

MCB (Miniature Circuit Breaker) atau umumnya disebut dengan Breaker merupakan salah satu perangkat penting dalam instalasi listrik. MCB yang digunakan sebagai pelindung rangkaian listrik ini umumnya digunakan sebagai pengaman mesin di pabrik maupun sebagai pembatas arus di rumah dan gedung.

Arti Kode pada MCB (Miniature Circuit Breaker) Pada umumnya, Batas Arus dan karakteristik kurva sebuah MCB telah tercetak di permukaan MCB itu sendiri. Cara membacanya pun mudah. Berikut ini beberapa tulisan atau kode penting yang tercetak di MCB itu sendiri dan perlu kita ketahui.

Related image

1. Model Number (Nomor Model)

Untuk mempermudah komunikasi antara produsen dan konsumen, setiap MCB dilengkapi dengan nomor modelnya. Setiap produsen memiliki penomoran masing-masing. Jika ada keluhan, kita dapat menyebutkan nomor modelnya sehingga produsen ataupun penjual dapat dengan mudah mengetahui jenis dan nilai MCB yang bersangkutan.

2. Batas Arus dan nilai kurva MCB

Seperti gambar contoh diatas, terdapat tulisan C16. C menandakan karakteristik kurvanya yang terdiri dari 3 tipe umum yaitu B, C dan D. Tipe B akan trip apabila terjadi kelebihan arus sebesar 3 hingga 5 kali lipat. Tipe C akan trip apabila arus yang melewatinya lebih besar 5 hingga 10 kali. Sedangkan tipe D adalah 10 hingga 25 kali.

Pemilihan karakteristik kurva ini harus hati-hati, peralatan yang berbeda memerlukan jenis karakteristik yang berbeda pula. Contohnya seperti peralatan-peralatan listrik yang memiliki beban resistif (Heater dan Lampu Penerangan) harus menggunakan MCB tipe B, Peralatan listrik yang memiliki beban induktif seperti Pompa dan Motor harus menggunakan MCB tipe C sedangkan peralatan listrik yang memiliki beban induktif dan kapasitif yang sangat tinggi harus menggunakan MCB tipe D.

Bagian Angka di belakang karakteristik kurva adalah batas Arus listrik dalam satuan Ampere. Contoh diatas menunjukan angka 16 yang artinya adalah 16 Ampere.

3. Tegangan Operasional

Nilai Tegangan Operasional adalah dalam satuan Volt. Tulisan ini menyatakan nilai Tegangan yang dapat digunakan. Listrik 3 fase biasanya menggunakan MCB 400V atau 415V sedangkan fase tunggal adalah 230V atau 240V. Pilihlah nilai tegangan operasional sesuai dengan aplikasinya. Ada MCB yang dapat diaplikasikan untuk listrik fase tunggal dan listrik 3 fase. Ada juga yang hanya salah satunya.

4. Kapasitas Breaking MCB

Yang dimaksud dengan Kapasitas Breaking MCB (MCB Breaking Capacity) adalah kemampuan kerja atau daya tahan MCB. Jika MCB-nya tertulis 6000, ini berarti MCB yang bersangkutan masih baik hingga maksimal 6000A dan akan rusak jika arus yang mengalirinya melebih 6000A.

5. Kelas Energi

Kelas Energi atau Energy Class adalah spesifikasi MCB yang menyatakan karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB. Kelas Energi pada MCB diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Kelas 3 adalah yang terbaik karena memungkinkan energi yang melaluinya sebesar 1,5L joule/detik.

6. Indikator Status

Indikator Status terdiri dua yaitu ON dan OFF. Jangan beli MCB yang tidak memiliki indikator status yang jelas karena akan menyebabkan kebingungan sehingga mengakibatkan kerusakan yang serius atau berpotensi membahayakan.

7. Simbol Operasi MCB

Simbol Operasi MCB ini menunjukan jumlah Pole MCB, jika terdapat dua simbol berarti MCB yang bersangkutan adalah MCB dua pole.

Sumber : Teknik Elektonika

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
8 Aplikasi Circuit Breaker pada Industri! Sudah Tau?!

8 Aplikasi Circuit Breaker pada Industri! Sudah Tau?!

Circuit Breaker sebagaimana kita tahu fungsinya adalah untuk pemutus listrik otomatis apabila suatu instalasi listrik mengalami gangguan seperti beban lebih, hubung singkat (short), percikan api (ignition) dan lain lain. Oleh karena itu dengan berbagai macam gangguan dan cara cara pemutusan dan jenis arus yang diamankan, maka terdapat 8 jenis alat Circuit Breaker yang biasa digunakan.

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

MCB menggunakan thermis dan Relay yang bekerja dengan menggunakan 2 buah logam yang digabungkan, dan pengaman relay menggunakan elektromagnetik yang dapat menarik angker dari besi Lunak. Cara kerja dari MCB hamper sama dengan TOR (Thermal Overload Relay). Arus yang dapat diamankan berkisar dair 2 A sampai 64 A.

2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

Cara kerja dari MCCB sama denga MCB, namun perbedaannya adalah dapat memutus arus sesuai batas beban yang diinginkan. Arus yang dapat diamankan juga lebih tinggi yaitu 100 A sampai 400 A.

3. (Eeath Leakage Circuit Breaker)

ELCB adalah alat untuk mengamankan ketika terjadi kebocoran arus listrik tegangan sentuh yang tidak seharusnya contohnya manusia yang tersengat listrik. Cara kerja dari ELCB adalah ketika ELCB akan menyentuh tanah atau kabel ground maka sebelum hal tersebut terjadi, ELCB akan memutus arus. Sensitivitas ELCB adalah sekitar 30 mA, dimana ELCB akan trip otomatis ketika melebihi 30 mA.

4. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB digunakan untuk memadamkan busur api berupa udara yang timbul akibat proses switching atau hubung singkat. Batas maksimal arusnya sekitar 800 A sampai 4000 A yang dilengkapi dengan relay solid state.

5. OCB (Oil Circuit Breaker)

OCB berguna untuk mengamankan ketika terjadi gangguan dengan mengunakan minyak. Cara kerjanya adalah minyak pada OCB akan berubah menjadi uap minyak ketika busur api dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak tersebut dan OSB akan langsung memutus tegangan listrik tersebut. Tipe Circuit breaker ini berkisar antara 8000 MVA di 245 KV.

6. VCB ( Vacuum Circuit Breaker)

VCB kegunaannya hamper mirip dengan OCB yaitu pada industry atau sistem tegangan listrik yang tinggi. Perbedaan dari OCB dan ACB adalah pada VCB terdapat ruang hampa untuk mengamankan dari busur api sehingga pada saat terbuka dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi.

7. NFB ( No Fuse Circuit Breaker)

NFB bekerja apabila arus yang mengalir pada NFB melebihi dari Arus Nomina pada NFB, maka NFB akan memutuskan arus-nya. Arus yang dapat diamankan adalah 250 A.

8. SF6CB ( Sulfur Circuit Breaker)

Pada SF6CB digunakan gas Sulfur Hexafluoride untuk pengamanan sistem Circuit Breakernya. Gas tersebut merupakan gas yang berat dan mempunyai sifat dielektrik dan dapat memadamkan busur api yang baik. Cara kerjanya adalah gas yang terdapat pada SF6CB akan ditiupkan pada rangkaian sepanjang busur api ketika terjadi gangguan, yang kemudian gas tersebut akan mengambil panas dari busur api sehingga padam.

Sumber : klikmro

Itulah beberapa macam Circuit Breaker dan aplikasinya. Terdapat banyak jenis dari Circuit Breaker dan juga kegunaannya yang berbeda. Perbedaan dari satu Circuit Breaker dengan yang lainnya adalah pada maksimal arus yang dapat diamankan dan juga media pengamanannya.

Kami anugerah jaya bearing distributor Circuit Breaker, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Cegah Kebakaran dengan 7 Tips Fungsi Circuit Breaker Yang Harus Kalian Terapkan!

Cegah Kebakaran dengan 7 Tips Fungsi Circuit Breaker Yang Harus Kalian Terapkan!

Cegah Kebakaran dengan 7 Tips Memaksimalkan Fungsi Circuit Breaker

Ketika suatu Circuit Breaker bekerja tidak optimal maka bisa saja terjadi pemutusan rangkaian listrik yang tidak seharusnya terjadi. Bahkan Circuit Breaker yang kondisinya buruk bisa saja tidak memutus arus listrik ketika dibutuhkan sehingga menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, berikut adalah 7 tips untuk Circuit Breaker agar tidak terjadi Kebakaran.

Image result for circuit breaker terbakar

1. Diperlukan pemecahan dari Master Circuit Breaker ke Mini Circuit Breaker. Hal ini dilakukan agar Mini Circuit Breaker dapat menangani kelebihan arus pada rangkaian listrik tertentu, sehingga tidak mengganggu rangkaian yang lainnya.

2. Nilai arus maksimal dari Mini Circuit Breaker haruslah lebih kecil dibanding Master Circuit Breaker. Sudah jelas mengapa nilai arus maksimal mini circuit breaker haruslah kecil, karena ketika nilainya sama dengan master circuit breaker, maka ketika terdapat dua atau lebih mini circuit breaker, arus yang keluar akan langsung diputus oleh Master circuit breaker, dan bisa terjadi kebakaran, karena master terlambat dalam memutus mini circuit breaker

3. Gunakan ELCB atau RCCB (Residual Current Circuit Breaker). ELCB atau RCCB befungsi untuk melindungi manusia dari sengatan listrik dan bahaya kebakaran, berdasarkan fungsinya, ELCB dan RCCB berbeda dengan MCB atau yang lainnya, karena mengamankan manusia dari sengatan listrik.

4. Gunakan jenis dan ukuran kabel yang sesuai untuk peruntukan dan kapasitas hantar arusnya. Ketika kabel yang digunakan memiliki daya yang lemah namun digunakan untuk rangkaian listrik dengan arus yang melebihi kabel tersebut, maka kabel tersebut akan memanas dan terjadi kebakaran.

5. Gunakan secondary disconnect. Main Disconnect digunakan untuk menghubungkan circuit breaker ke bus-nya, sedangkan Secondary Disconnect digunakan untuk membawa daya dari control circuit ke circuit breaker. Sehingga terdapat 2 pengaman ketika terjadi gangguan listrik

6. Ground Disconnect. Hal ini diperlukan agar ketika terjadi hubung singkat atau gangguan maka akan langsung terhubung ke ground dan dapat membuat alat pengaman Circuit Breaker bekerja secepat mungkin. Ground Disconnect dihubungkan dari frame ke ground bus pada MCCB. Sehingga memastikan bahwa frame dari MCCB terhubung ke ground ketika frame tersebut terdapat tegangan yang tidak diinginkan.

7. Lakukan maintenance secara berkala untuk Circuit Breaker. Maintenance yang biasa dilakukan untuk Circuit Breaker adalah melepaskan dan membersihkan bagian insulatornya dengan vacuum atau jika diperlukan menggunakan cairan pembersih. Pastikan bagian insulator bersih dan kering. Pastikan semua bagian kontak-nya bersih dan teratur dengan baik, sehingga tidak terjadi hubung singkat. Periksa bagian bagian operasinya, sebagai contoh apabila terdapat bagian yang longgar, rusak atau sudah lama terpakai.

Itulah 7 tips untuk Circuit Breaker agar tidak terjadi Kebakaran. Diharapkan, anda dapat meminimalisir terjadinya hubung singkat ataupun kebakaran pada rangkaian listrik yang ada. Hal yang sangat diperlukan untuk Circuit Breaker adalah maintenance secara berkala, sehingga tidak ada bagian yang rusak atau bagian yang longgar.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Fungsi Circuit Breaker Pada Panel Listrik! Sudah Tau?!

Fungsi Circuit Breaker Pada Panel Listrik! Sudah Tau?!

Panel merupakan susunan dari beberapa bidang yang menjadi satu kesatuan bentuk dan fungsi tertentu. Panel listrik atau Electrical Switchboard adalah tempat yang digunakan sebagai pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik. Panel listrik ini sendiri tersusun dari beberapa komponen listrik pada suatu papan control, sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

INSTALASI PANEL LISTRIK

Untuk mendapatkan instalasi listrik dilengkapi dengan panel listrik yang baik, dibutuhkan suatu perencanaan dalam cara membuat panel listrik yang tepat dan akurat. Hal ini dilakukan untuk kebutuhan daya listrik, mulai dari jenis dan ukuran kabel, besar kecilnya pengaman yang dibutuhkan, besaran hubungan pendek yang mungkin terjadi, serta penurunan tegangan, dan lain sebagainya. Di dalam panel listrik itu sendiri ada bagian atau komponen yang dinamakan MCB dan MCCB. Keduanya adalah perangkat yang berfungsi sebagai circuit breaker dalam panel listrik. Berikut adalah pengertian dua bagian dari panel listrik tersebut.

Related image

MCB LISTRIK
MCB adalah singkatan dari Mini Circuit Breaker berfungsi sebagai alat pengaman kelebihan arus. Cara kerja MCB adalah memproteksi arus lebih yang disebabkan oleh terjadinya beban dan arus yang lebih karena adanya hubungan pendek / korsleting. Prinsip kerjanya yaitu penggunaan electromagnet untuk melakukan pemutusan hubungan yang disebabkan oleh kelebihan beban dengan relai arus lebih. Bila electromagnet yang dihasilkan dari dua keping logam yang disatukan atau lebih dikenal dengan bimetal bekerja, maka akan memutus kontak yang terletak pada pemadam busur dan kemudian bekerja membuka saklar. MCB yang digunakan di rumah-rumah diutamakan untuk memproteksi instalasi dari hubungan arus pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedangkan MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter) disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang bekerja dengan seketika.

MCCB
MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Fungsi MCCB hampir sama dengan MCB yaitu sebagai pengaman kelebihan arus dengan prinsip pemutus sirkuit pada tegangan menengah. Jadi intinya, arus yang ditangani MCCB ini lebih besar dibanding MCB.

Dalam hal memilih jenis circuit breaker tersebut, hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah :
– Karakteristik sistem dimana circuit breaker tersebut dipasang.
– Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
– Aturan-aturan dan standar pengamanan / proteksi yang berlaku.

Dengan mengetahui beberapa hal yang dipertimbangkan dalam memilih circuit breaker tersebut, menjadikan kita mampu mengenali fungsinya bagi pengamanan instalasi listrik melalui panel listrik yang terpadu.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)!

Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)!

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.

MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short circuit).

Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.

Related image

Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.

1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan domestik.

2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.

3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan kapasitor.

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) Dan Prinsip Kerjanya! Sudah Tau?

Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) Dan Prinsip Kerjanya! Sudah Tau?

MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan.  Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.

MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE) yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Prinsip kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)

Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit), MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan Knob atau tombol dari kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).

A. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik dengan Suhu Tinggi)

Cara Kerja MCB dengan Thermal Tripping

Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip).

B. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik secara Magnetik)

Cara Kerja MCB dengan Magnetic Tripping

Sumber : Teknik Elektronika

Ketika terjadi Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit) secara mendadak ataupun Kelebihan Beban yang sangat tinggi (Heavy Overload), Magnetic Trippping atau pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik akan diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun kelebihan beban berat, Medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik Latch (palang) sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini menggunakan dua mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal Tripping dan Magneting Tripping).

Kami anugerah jaya bearing distributor MCB, Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Macam-Macan Dan Tipe Cirkuit Breaker!

Macam-Macan Dan Tipe Cirkuit Breaker!

Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal. Adapun macam dari Circuit Breaker yaitu:

Image result for circuit breaker adalah

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

3. ACB (Air Circuit Breaker)

4. OCB (Oil Circuit Breaker)

5. VCB (Vacuum Circuit Breaker)

6. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)

Setelah memberikan berbagai macam – macam cirkuit breaker saat nya untuk menjelaskan serta memberikan infomarsi lebih lanjut tentang Circuit Breake, Simak ulasan nya:

1. MCB (Miniatur Circuit Breaker) 

    MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.

MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :

1.  Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya.

2.  Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.

3.  Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.

Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumpa- ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.

MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan un- tuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.

2. MCCB (Mold Case Circuit Breaker)

MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mem- punyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.

Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

3. ACB (Air Circuit Breaker) 

ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan.

4. OCB (Oil Circuit Breaker)

Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelem- bung uap minyak dan gas.

Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan bunga api.

5. VCB (Vacuum Circuit Breaker) 

Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk memutus- kan dan menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual.

6. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker) 

SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mem- punyai sifat dielektrik dan sifat mema- damkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.

Jurus Jitu ‘Redam’ Fan Belt Berdecit!

Jurus Jitu ‘Redam’ Fan Belt Berdecit!

Fan belt merupakan karet kipas pendingin mesin mobil, terbuat dari imitasi karet dan baja. Fan belt berfungsi sebagai pemutar berbagai komponen mesin. Dari mulai pompa oli hingga alternator. Jadi kalau fan belt mogok kerja atau rusak, bisa dibayangkan bukan, komponen apa saja yang bakal ikutan terganggu.

Umur fan belt terhitung singkat. Ini karena posisinya terbuka dan berhubungan dengan engine pully. Sering sekali komponen ini terekspos berbagai ‘ancaman’ seperti cipratan air, tanah, lumpur bahkan pasir saat mobil bergerak. Apalagi di musim hujan atau perjalanan jauh seperti mudik.

Bunyi berdecit atau biasa disebut bell dressing terjadi karena berbagai ancaman tersebut. Pully kering karena terkikis berbagai kotoran tadi atau karet tidak bisa memutar pully dengan sempurna. Gejala ini ternyata lebih sering terjadi pada mobil lawas karena masih memakai setelan mekanis. Mobil baru jarang mengalami problem ini karena sudah dibekali tensioner yang menjaga kekencangan sabuk.

Image result for pelumas untuk belt

Untuk mengatasinya memang harus memeriksa setelan atau kondisi belt. Kalau karetnya sudah keras dan pecah-pecah, memang harus ganti fan belt. Tapi untuk sementara, sebelum meluncur ke bengkel atau belanja komponen, gangguan di pagi hari ini bisa dibungkam dengan mudah.

Air Sabun

Cara paling mudah, semprotkan air dengan sabun pada belt yang berisik. Ini solusi cepat, tapi hanya sementara. Paling tidak menahan suara berisik yang mendadak muncul atau saat berada di tengah perjalanan. Cek ke bengkel untuk penanganan lebih lanjut.

Pelumas Atau Grease

Ini bisa membantu, tapi mesti hati-hati. Jangan sampai berlebihan mengoleskan oli atau pelumas, karena kalau kebanyakan belt justru bisa selip dan makin berisik. Bisa juga menggunakan batangan lilin sebagai pengganti oli atau pelumas mesin.

Cairan Belt

Praktis, aman, gak pakai kotor. Cairan khusus belt ini tersedia di berbagai toko aksesori atau supermarket, bisa disiapkan di rumah untuk mengantisipas masalah seperti ini. Hidupkan mesin, biarkan sampai stasioner, lalu semprotkan cairan pada belt yang berdecit sampai bunyinya hilang. Jangan sampai becek, karena bisa selip dan mengotori ruang mesin.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Jika Terjadi Hal Ini Pada Transmisi Mobil Anda, Segera Cek Biar Tidak Mengalami Kerusakan!

Jika Terjadi Hal Ini Pada Transmisi Mobil Anda, Segera Cek Biar Tidak Mengalami Kerusakan!

Transmisi di mobil ada dua, yakni manual dan otomatis. Fungsinya adalah meneruskan tenaga dari mesin menuju roda. Kedua transmisi bukan tanpa masalah. Umumnya masalah disebabkan oleh umur pemakaian dan human error. Namun biasanya, masalah transmisi manual tidak serumit daripada transmisi otomatis.

Image result for transmisi manual

Memang tidak mudah mendiagnosis masalah pada transmisi kendaraan, tetapi setidaknya kamu harus membekali diri untuk mengetahui tanda-tandanya. Tujuannya tak lain untuk dapat melakukan langkah-langkah perbaikan sejak dini agar kerusakan tidak menjadi lebih parah sehingga menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan di jalan.

1. Suara Mendengung dari Sistem Transmisi

Pada awalnya, suara mendengung itu mirip dengan suara dari mesin. Namun, lama kelamaan suara tersebut bertambah keras dengan munculnya bunyi mirip ketukan benda-benda tumpul yang beradu.

Suara tersebut berasal dari beberapa komponen di peranti transmisi yang saling berbenturan karena mekanisme pergerakannya terhambat akibat kurang kuatnya dorongan oli transmisi. Oli merupakan komponen penting bagi transmisi otomatis. Selain sebagai pelumas dan pendingin, oli transmisi juga memberikan tekanan saat pergantian gigi.

2. Mobil Terasa Bergetar

Terdapat beberapa penyebab mobil kamu bergetar, untuk kendaraan matic bisa terjadi akibat kendala mesin dan transmisinya. Periksaklah mobil kamu di bagian kampas koplingnya karena bisa saja bermula dari kampas kopling mobil kamu yang sudah mulai aus sehingga menyebabkan permukaan kampas kopling tidak merata.

3. Kebocoran Cairan Transmisi

Bocornya cairan transmisi terbilang masalah transmisi yang paling mudah diidentifikasi. Cairan transmisi mobil matic sangat vital untuk kapabilitas pertukaran gear, jadi sedikit saja kebocoran transmisi pada mobil matic bisa menimbulkan masalah yang cukup serius. Warna cairan transmisi mobil matic berwarna merah terang, bersih, dan sedikit berbau manis (ciri cairan pelumas transmisi yang bagus). Ciri oli transmisi yang harus segera diganti berwarna gelap dan berbau terbakar.

Untuk transmisi manual, pengecekan cairan transmisinya tidaklah semudah membuka kap mesin lalu menarik dipstick. Namun harus membuka langsung kotak transmisinya, karena itu akan membutuhkan bantuan dari sang ahli.

4. Nyala Lampu “Check Engine”

Menyalanya lampu check engine terbilang pengingat paling awal jika terjadi kerusakan pada sistem kerja transmisi. Hanya saja cahaya lampu check engine bisa jadi pertanda kerusakan komponen lain yang tidak berhubungan dengan transmisi. Karena itu, saat lampu check engine menyala jangan langsung menuduh transmisi yang jadi biangnya.

Pada mobil keluaran terbaru dipasangkan sensor pada seluruh bagian mesin yang akan mengirim informasi ke komputer jika terjadi kesalahan pada komponen tertentu. Dalam kasus transmisi, sensor bisa mengenali getaran dan mengidentifikasikan masalah lebih dulu dari yang pengemudi rasakan. Jika sudah merasakan perubahan atau keanehan tersebut, jangan didiamkan sebelum kerusakan makin menjadi.

5. Gear Slip

Normalnya pada fungsi transmisi, gear mobil akan tetap pada posisi yang sudah diatur pengemudi atau sistem komputer akan memindahkan sendiri gear-nya pada jangkauan RPM tertentu. Tapi pada kasus slip nya gear, secara tiba-tiba dengan sendirinya berganti posisi gear, misalnya dari yang sebelumnya gigi tiga tiba-tiba berpindah ke netral (pada mobi manual). Hal ini akan sangat berbahaya jika tengah berada pada kecepatan tinggi dan tiba-tiba kehilangan daya di bagian roda. Sebab, kamu bisa kehilangan kendali. Segera diperiksakan karena sudah jelas masalahnya ada di transmisi.

6. Susah Pindah Gear

Kondisi ini biasa terjadi pada transmisi manual. Seketika sulit untuk memindahan gear dari netral ke gigi 1. Diagnosa awal adalah terjadi masalah pada sarana penghubung tuas dengan withdrawl lever atau bisa disebut garpu kopling yang bertugas untuk memindahkan gear.

Sarana penghubung tadi bisa berupa tali kopling untuk mobil-mobil lawas atau master kopling di mobil-mobil baru. Diagnosa lainya bisa ada komponen yang sudah aus atau termakan usia dan harus segera diganti.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]
Tipe Tipe Kerusakan Pada Bearing!

Tipe Tipe Kerusakan Pada Bearing!

Setiap bearing memiliki batas usia pakai optimal yang bisa dikalkulasi. Namin pada aplikasi nya tidak semua bearin gmampu mencapai usia pakau optimal nya. Sebagaian besar mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif singkat dan Pemeriksaan bearing dengan teliti dan hati-hati akan menunjukkan sebab-sebab kenapa bearing tersebut rusak. Berikut ini adalah sebab-sebab kerusakan bearing dan bagaimana mengenalinya.

Image result for tipe kerusakan pada bearing

16 % Teknik Pemasangan Yang Kurang Benar

Kerusakan dini bearing yang disebabkan oleh faktor pemasangan, pada umumnya terjadi akibat tidak tersedianya peralatan kerja yang tepat untuk mendukung pemasangan. Akibatnya mekanik di lapangan memasang bearing dengan cara yang sangat kasar. SKF dapat merekomendasikan teknik & peralatan yang tepat untuk pemasangan bearing.

36 % Pelumasan Yang Kurang Tepat

Umumnya ada beberapa hal yang mengakibatkan kesalahan dalam hal pelumasan, seperti: jenis pelumas yang tidak tepat, jumlah dan interval re-lubrikasi yang kurang benar, mutu pelumas, serta penanganan pelumas yang salah sehingga mengakibatkan kontaminasi. Untuk itu pastikan anda mendapat informasi yang benar dalam hal pelumasan melalui SKF.

14 % Kontaminasi

Bearing adalah komponen penting dalam suatu mesin. Mesin tidak bisa beroperasi secara efektif apabila terdapat kontaminasi benda asing seperti debu, kotoran, dan sebagainya.

34 % Kelelahan Produk

Mesin yang beroperasi dengan beban berlebih akan mempendek usia pakai bearing. Dengan senantiasa monitor kondisi mesin-mesin secara teratur & menggunakan alat monitoring yang tepat akan dapat menghindari un-schedule downtime.

Dari penjelasan diatas presentasi kerusakan tipe bearing berbeda beda dengan kata lain banyak faktor yang menentukan kerusakan pada bearing. atau secara singkat nya kerusakan bearing bisa terjadi karena hal ini juga, simak penjelasan nya:

Abrasi Masuknya kotoran dan pasir ke dalam bearing dapat menyebabkan keausan dini karena kotoran tersebut akan menyebabkan permukaan bearing menjadi kasar.

Kekurangan Pelumasan Timbulnya panas merupakan akibat kekurangan pelumasan. Panas menyebabkan perubahan warna pada permukaan bearing, roller dan ball. Pada plain bearing, kekurangan pelumasan akan mengakibatkan goresan, keausan berlebih dan akhirnya akan menyebabkan keseluruhan bagian bearing mengalami kerusakan. Sangatlah penting melakukan pelumasan pada pin dan bearing untuk meyakinkan tidak terjadi keausan.

Korosi Air dan uap akan menyebabkan korosi. Ini terlihat seperti bekas lubang atau karat. Penanganan yang ceroboh atau penyimpanan bearing yang tidak benar setelah pencucian dapat menyebabkan korosi pada permukaan. Bearing harus dilumasi dan dibungkus dengan kertas yang diberi oli meskipun untuk periode penyimpanan yang singkat.

Penyetelan yang Salah
Penyetelan yang dilakukan dapat: terlalu longgar, tepat atau terlalu kencang. Selalu mengacu pada spesifikasi pabrik pembuat untuk menentukan apakah bearing tersebut harus di pre load atau tidak. Bearing harus disetel dengan tepat karena jika tidak akan menyebabkan ball atau roller pecah dan permukaan bearing menjadi tergores. Penyetelan yang terlalu kencang Brinelling.

Kami anugerah jaya bearing distributor Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain terlengkap dan termurah di jakarta. anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi tentang Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain yang hendak anda gunakan.  Jadi tunggu apa lagi ? jika anda membutuhkan berbagai jenis Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain berkualitas maka anugerah jaya bearing merupakan pilihan yang tepat untuk anda, tidak perlu ragu dan khawatir. Lakukan pemesanan sekarang juga melalui jalur telepon atau email yang telah tersedia, semua kebutuhan anda mengenai Coupling, Bearing, Spare Part, Roller Chain.

Namun jika anda masih ragu dalam memilih serta membeli Spare Part anda bisa bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai Spare Part yang anda butuhkan silahkan langsung menghubungi Anugerah Jaya Bearing sekarang juga di:

  • Contact Person: Djaja Halim
  • No Handphone: 0818 0661 5757, 0812 1001 3737
  • PIN BB: 292DBD2A
  • E-mail: [email protected]